Giliran Iran larang masuk atlet AS
3 Februari 2017 18:01 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menunjukkan aksi eksekutif yang menurutnya menjadi permulaan pembangunan kembali militer AS dengan "membangun rencana untuk pesawat, kapal, sumber daya dan peralatan baru untuk para tentara" setelah menandatanganinya, di Pentagon, Washington, Jumat (27/1/2017). (REUTERS/Carlos Barria )
Teheran (ANTARA News) - Iran menolak permohonan visa bagi para atlet Amerika Serikat (AS) yang akan bertanding dalam turnamen gulat internasional sebagai balasan atas larangan perjalanan Presiden Donald Trump terhadap negara-negara mayoritas muslim, kata Kementerian Luar Negeri pada Jumat.
"Mengingat kebijakan yang diambil pemerintah baru AS, Kementerian Luar Negeri mau tidak mau terpaksa harus menolak kedatangan tim gulat AS ke Iran," kata juru bicara Bahram Ghasemi seperti dikutip kantor berita pemerintah IRNA.
Tim itu dijadwalkan mengambil bagian dalam turnamen tersebut di Iran barat pada 16-17 Februari.
Trump pekan lalu menandatangani perintah eksekutif yang melarang masuk seluruh pengungsi ke AS selama sedikitnya 120 hari dan melarang masuk masuk pengungsi Suriah hingga batas waktu yang tidak ditentukan serta melarang warga dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman selama 90 hari.
Perintah tersebut, yang menyebabkan kekacauan di seluruh dunia dan mendapatkan tantangan hukum, kemudian diklarifikasi dengan mengatakan bahwa pemegang izin tinggal permanen tidak termasuk dalam larangan itu, demikian AFP.
(Baca juga: Larangan perjalanan AS kecualikan warga Yahudi Israel)
"Mengingat kebijakan yang diambil pemerintah baru AS, Kementerian Luar Negeri mau tidak mau terpaksa harus menolak kedatangan tim gulat AS ke Iran," kata juru bicara Bahram Ghasemi seperti dikutip kantor berita pemerintah IRNA.
Tim itu dijadwalkan mengambil bagian dalam turnamen tersebut di Iran barat pada 16-17 Februari.
Trump pekan lalu menandatangani perintah eksekutif yang melarang masuk seluruh pengungsi ke AS selama sedikitnya 120 hari dan melarang masuk masuk pengungsi Suriah hingga batas waktu yang tidak ditentukan serta melarang warga dari Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman selama 90 hari.
Perintah tersebut, yang menyebabkan kekacauan di seluruh dunia dan mendapatkan tantangan hukum, kemudian diklarifikasi dengan mengatakan bahwa pemegang izin tinggal permanen tidak termasuk dalam larangan itu, demikian AFP.
(Baca juga: Larangan perjalanan AS kecualikan warga Yahudi Israel)
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: