Vatikan prihatin atas dekret anti-imigran Trump
2 Februari 2017 11:59 WIB
Paus Fransiskus bertemu dengan murid sekolah saat meninggalkan kedutaan Vatikan di Washington di hari ketiga kunjungan pertamanya ke Amerika Serikat, Kamis (24/9). Paus memimpin rapat bersama Kongres AS hari ini, dan menuju New York kemudian Philadelphia. (REUTERS/Gary Cameron )
Roma (ANTARA News) – Vatikan mengungkapkan keprihatinan, Rabu (01/02), atas dekret Presiden Donald Trump mengenai pembangunan tembok perbatasan antara Amerika Serikat (AS) dan Meksiko dan larangan perjalanan bagi warga dari tujuh negara muslim.
"Jelas, ada keprihatinan," ujar Monsinyur Angelo Becciu, orang terpenting nomor tiga di Takhta Suci, kepada stasiun televisi Katolik TV2000 menanggapi isu tersebut.
"Kita membangun jembatan bukan tembok, dan seluruh umat Kristen harus menegaskan kembali pesan ini," seperti dilansir AFP.
Becciu mengatakan Paus Fransiskus berulang kali menegaskan pentingnya "mengintegrasikan mereka yang bermigrasi, mereka yang datang ke tengah masyarakat kita, ke dalam kebudayaan kita."
Trump menuai kecaman dari berbagai pihak sejak mengeluarkan dekret pembangunan tembok anti-imigran di perbatasan dengan Meksiko dan larangan masuk warga dari tujuh negara muslim yakni Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman selama 90 hari.
"Jelas, ada keprihatinan," ujar Monsinyur Angelo Becciu, orang terpenting nomor tiga di Takhta Suci, kepada stasiun televisi Katolik TV2000 menanggapi isu tersebut.
"Kita membangun jembatan bukan tembok, dan seluruh umat Kristen harus menegaskan kembali pesan ini," seperti dilansir AFP.
Becciu mengatakan Paus Fransiskus berulang kali menegaskan pentingnya "mengintegrasikan mereka yang bermigrasi, mereka yang datang ke tengah masyarakat kita, ke dalam kebudayaan kita."
Trump menuai kecaman dari berbagai pihak sejak mengeluarkan dekret pembangunan tembok anti-imigran di perbatasan dengan Meksiko dan larangan masuk warga dari tujuh negara muslim yakni Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman selama 90 hari.
Penerjemah: Monalisa
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: