Roma (ANTARA News) – Vatikan mengungkapkan keprihatinan, Rabu (01/02), atas dekret Presiden Donald Trump mengenai pembangunan tembok perbatasan antara Amerika Serikat (AS) dan Meksiko dan larangan perjalanan bagi warga dari tujuh negara muslim.

"Jelas, ada keprihatinan," ujar Monsinyur Angelo Becciu, orang terpenting nomor tiga di Takhta Suci, kepada stasiun televisi Katolik TV2000 menanggapi isu tersebut.

"Kita membangun jembatan bukan tembok, dan seluruh umat Kristen harus menegaskan kembali pesan ini," seperti dilansir AFP.

Becciu mengatakan Paus Fransiskus berulang kali menegaskan pentingnya "mengintegrasikan mereka yang bermigrasi, mereka yang datang ke tengah masyarakat kita, ke dalam kebudayaan kita."

Trump menuai kecaman dari berbagai pihak sejak mengeluarkan dekret pembangunan tembok anti-imigran di perbatasan dengan Meksiko dan larangan masuk warga dari tujuh negara muslim yakni Iran, Irak, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman selama 90 hari.