Penjualan Januari Sentra Timur capai Rp34 miliar
2 Februari 2017 00:07 WIB
Dua pengunjung sedang mengamati dan menerima penjelasan marketing Apartemen Saphire Residence, pada sebuah pameran properti di JCC beberapa waktu lalu.(istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Pengembang Sentra Timur Residence mengumumkan pencapaian penjualan unit apartemen dan kios sebesar Rp32,4 miliar.
"Ya sebesar itu. Ini tanda sektor properti, khususnya kelas menengah sudah pulih, " kata Sales Manager Sentra Timur Residence, Ibah Djauhari saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Ibah menjelaskan penjualan sebesar itu tercatat mulai 1 hingga 29 Januari 2017 dan secara umum menggambarkan masyarakat sangat antusias dengan produk properti di Jakarta Timur ini.
"Hasil itu juga didapat bertepatan dengan hari besar Imlek dan spesial open-house di marketing gallery Sentra Timur Residence pada Sabtu-Minggu lalu, " katanya.
Agenda itu bagian dari selebrasi perayaan usai "groundbreaking" Sapphire Tower dua hari sebelumnya yang ternyata ditunggu banyak peminat.
"Groundbreaking kemarin memberikan dampak baik bagi penjualan kami. Unit apartemen Sapphire Tower sangat ditunggu kehadirannya oleh pelanggan pembeli kembali atau baru," katanya.
Ia menyebut dalam dua hari "open house" itu saja telah terjual 52 unit apartemen atau senilai Rp21,3 miliar.
"Kami prediksi penjualan Sapphire Tower akan lebih cepat terjual habis dari prediksi sebelumnya," katanya.
Sapphire Tower merupakan bagian dari lima tower tahap 2 yang terdiri dari 2.032 unit apartemen dan kios.
Tower setinggi 28 lantai ini memiliki luas bangunan 26.388 meter persegi dengan menghadirkan 11 pilihan tipe kamar, yakni tipe 18, 19, 23 dan 25 (studio), tipe 27 (1 kamar), tipe 34, 36, 37, 52 (2 kamar tidur), tipe 56 dan 62 (3 kamar tidur).
Unit Sapphire Tower dipasarkan disekitar harga 13 jutaan per meter persegi atau dimulai dari harga Rp300 hingga 800 jutaan per unitnya.
Sentra Timur Residence dikembangkan di atas lahan seluas 8 hektar oleh pengembang Kerjasama Operasi (KSO) Perum Perumnas PT Bakrie Pangripta Loka.
Project Director Sentra Timur Residence, Windoko sebelumnya menyebut, pihaknya membidik kelas menengah dengan target penjualan tahun ini sekitar Rp500 miliar.
"Ya sebesar itu. Ini tanda sektor properti, khususnya kelas menengah sudah pulih, " kata Sales Manager Sentra Timur Residence, Ibah Djauhari saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Ibah menjelaskan penjualan sebesar itu tercatat mulai 1 hingga 29 Januari 2017 dan secara umum menggambarkan masyarakat sangat antusias dengan produk properti di Jakarta Timur ini.
"Hasil itu juga didapat bertepatan dengan hari besar Imlek dan spesial open-house di marketing gallery Sentra Timur Residence pada Sabtu-Minggu lalu, " katanya.
Agenda itu bagian dari selebrasi perayaan usai "groundbreaking" Sapphire Tower dua hari sebelumnya yang ternyata ditunggu banyak peminat.
"Groundbreaking kemarin memberikan dampak baik bagi penjualan kami. Unit apartemen Sapphire Tower sangat ditunggu kehadirannya oleh pelanggan pembeli kembali atau baru," katanya.
Ia menyebut dalam dua hari "open house" itu saja telah terjual 52 unit apartemen atau senilai Rp21,3 miliar.
"Kami prediksi penjualan Sapphire Tower akan lebih cepat terjual habis dari prediksi sebelumnya," katanya.
Sapphire Tower merupakan bagian dari lima tower tahap 2 yang terdiri dari 2.032 unit apartemen dan kios.
Tower setinggi 28 lantai ini memiliki luas bangunan 26.388 meter persegi dengan menghadirkan 11 pilihan tipe kamar, yakni tipe 18, 19, 23 dan 25 (studio), tipe 27 (1 kamar), tipe 34, 36, 37, 52 (2 kamar tidur), tipe 56 dan 62 (3 kamar tidur).
Unit Sapphire Tower dipasarkan disekitar harga 13 jutaan per meter persegi atau dimulai dari harga Rp300 hingga 800 jutaan per unitnya.
Sentra Timur Residence dikembangkan di atas lahan seluas 8 hektar oleh pengembang Kerjasama Operasi (KSO) Perum Perumnas PT Bakrie Pangripta Loka.
Project Director Sentra Timur Residence, Windoko sebelumnya menyebut, pihaknya membidik kelas menengah dengan target penjualan tahun ini sekitar Rp500 miliar.
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: