Solo (ANTARA News) - Tim dokter RSUD Dr Moewardi Surakarta yang menangani pasien Sulami, warga Sragen yang mengidap tulang kaku, mengatakan bahwa Sulami terserang penyakit "autoimun" jenis "ankylosing spondylitis" disertai "skleroderma".

"Pasien Sulami terserang penyakit autoimun jenis ankylosing spondylitis gabung yang disertai skleroderma," kata ketua tim dokter RSUD Dr Moewardi Surakarta, dokter spesialis penyakit dalam Arif Nurudin, di Solo, Rabu.

Menurut Arif Nurudin panyakit autoimun tersebut, adalah sistem kekebalan tubuh pasien menyerang sel-sel dalam tubuh sendiri.

"Penyakit kelainan kekebalan tubuh ini, dapat berdampak terhadap banyak sekali bagian tubuh dan juga jenisnya," kata Arif Nurudin.

Menurut dia, Sulami sejak dirawat dan proses pengobatan di RSUD Moewardi Solo tanggal 25 Januari, Sulami mendapat semua fasilitas yang ada.

"Pasien ini, dipastikan semua fasilitas proses pengobatan sangat cukup," katanya.

Arif Nurudin menjelaskan penyakit Ankylosing Spondylitis merupakan suatu bentuk peradangan kronis dari tulang belakang, atau disebut spine dan sendi-sendi tulang menjadi kaku.

"Skleroderma merupakan penyakit autoimun penebalan pada kulit. Berdasarkan hasil radiologi, tulang belakang pasien Sulami, lurus seperti bambu," katanya.

Menurut dia, memang jenis penyakit tersebut tergolong langka, sehingga harus dilakukan penanganan khusus. timnya akan menekankan pada rehabilitasi medis.

Namun, kata dia, bukan berarti tidak akan melakukan operasi. Timnya akan menekankan pada rehabilitasi medis untuk mengurangi ketergantungan pasien kepada orang lain.

Sulami (35), pengidap penyakit langka Ankylosing Spondylitis atau penyebab kaku pada tulang sendi, warga Desa Mojokerto, Kedawung, Kabupaten Sragen, mendapatkan perawatan intensif setelah dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (25/1).

Menurut Kepala Bagian Humas RSUD Dr Moewardi Surakarta Elysa, Sulami masuk RSUD Dr. Moewardi Solo dengan membawa surat rujukan dari RSU Sragen. Pihaknya menerima pasien Sulami di Poliklinik Penyakit Dalam, dan sudah diperiksa oleh dokter Arif Nurudin, spesialis penyakit dalam dan dr Bintang Sucahyo, spesialis Ortopedi.