Jakarta (ANTARA News) - Asumsi populer mengapa jari tangan atau kaki kita mengerut saat terlalu lama terendam air adalah akibat air yang melewati lapisan luar kulit kita sehingga membuatnya bengkak.
Namun tahukah Anda, kerutan di jari kaki atau tangan kita sebenarnya disebabkan oleh sebuah alasan evolusioner penting--dan merupakan indikasi kemampuan bertahan hidup yang terasah dengan baik.
Lekukan-lekukan yang muncul, dipercayai oleh para ilmuwan, membuat manusia memiliki cengkraman yang lebih baik saat di dalam air.
Kemampuan itu bisa jadi sangat berguna ketika kita harus beradaptasi hidup di palung.
Alih-alih bengkak dikarenakan air, kerutan diakibatkan oleh sistem saraf otonom (yang mengontrol pernafasan, detak jantung dan keringat) menyebabkan pembuluh darah mengerut di bawah kulit.
Pemimpin studi, Dr Tom Smulders mengatakan pada The Sun:
"Terbukti bahwa jari mengerut membuat kita bisa menggenggam lebih baik-itu bisa berfungsi layaknya tapak di ban mobil yang membuat permukaan ban lebih bisa mencengkeram aspal. Dahulu kala, jari mengerut dalam kondisi basah mungkin saja membantu manusia mengumpulkan makanan dari tanaman basah atau di sungai."
"Demikian juga dengan kerutan di kaki yang memberikan keuntungan bagi nenek moyang kita untuk mantap melangkah saat hujan."
Studi yang dilakukan Smulders dan timnya meminta orang untuk mengambil kelereng basah dan kering baik dengan tangan "normal" maupun tangan yang sudah direndam air selama setengah jam.
Hasilnya, partisipan dengan jari mengerut 12 persen dapat dengan cepat mengambil kelereng basah.
Namun saat harus mengambil obyek kering, tangan yang mengerut tak ada bedanya.
Artinya, jari mengerut membantu manusia mencengkeram lebih baik obyek basah atau yang ada di dalam air.
Ini sebab jari mengerut saat terendam air
1 Februari 2017 13:21 WIB
Jari mengerut (Pixabay)
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: