Mataram (ANTARA News) - Lima kabupaten di Nusa Tenggara Barat dilanda banjir sejak Selasa (31/1) dan masih berlangsung hingga Rabu (1/2) akibat hujan lebat dan meluapnya air sungai serta air laut pasang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) H Mohammad Rum, ketika dihubungi di Mataram, Rabu, mengatakan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan logistik ke beberapa desa yang dilanda banjir.

"Pagi ini saya di Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, menyalurkan bantuan," katanya.

Banjir yang melanda Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, terjadi pada Selasa (31/1), sekitar pukul 22.12 Wita, akibat air kiriman dari perbukitan yang terjadi saat hujan lebat turun.

Data sementara, jumlah kepala keluarga yang terdampak banjir setinggi di atas mata kaki orang dewasa tersebut sebanyak 500 orang.

BPBD NTB juga mendapat laporan banjir melanda Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, akibat meluapnya Waduk Wakan, pada Selasa, sekitar pukul 21.00 Wita.

Banjir juga merendam permukiman warga, polsek, puskesmas dan kantor Camat Sekotong Kabupaten Lombok Barat, sejak Selasa, sekitar pukul 21.00 Wita, akibat hujan deras dan air laut pasang (rob).

Laporan sementara, 920 jiwa terdampak banjir rob yang terjadi di Desa Cendimanik. Sedangkan di Desa Sekotong Tengah, puluhan warga mengungsi ke masjid.

Sementara di Kabupaten Sumbawa Barat, dilaporkan beberapa kelurahan di Kecamatan Taliwang terendam banjir dengan ketinggian air hingga paha orang dewasa. Banjir disebabkan hujan lebat dan meluapnya air sungai sejak Selasa dan masih berlangsung hingga Rabu.

Belum diperoleh data jumlah warga yang terdampak banjir di Kabupaten Sumbawa Barat.

Banjir setinggi pinggang orang dewasa juga melanda tujuh desa di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, yakni Desa Naru, Nisa, Waduwani, Talabiu, Penapali, Tenga, dan Tente.

Banjir yang terjadi pada Selasa, disebabkan meluapnya air Dam Palibelo. Namun kondisi banjir yang terpantau pada Rabu, sudah surut.

Mohammad Rum mengatakan, dari seluruh kejadian banjir di lima kabupaten itu, tidak ada korban jiwa.

BPBD NTB meminta masing-masing BPBD Kabupaten/kota segera mendirikan posko dilengkapi surat keputusan tanggap darurat dan penunjukan komandan posko.

Selain itu, mengambil langkah strategis melakukan evakuasi dan pertolongan dan memperhatikan kebutuhan logistik masyarakat.

BPBD Kabupaten/kota juga diminta melakukan rapat koordinasi dengan satuan kerja perangka daerah terkait, TNI, Polri, Basarnas serta bupati/wali kota.

"Kami di provinsi akan membantu secara penuh masih-masing kabupaten/kota yang dilanda bencana alam," kata Mohammad Rum.