Pengamat: Debat Cagub makin mengerucutkan pilihan
29 Januari 2017 10:01 WIB
Tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kiri)-Sylviana Murni (kedua kiri), Basuki Tjahaja Purnama (ketiga kiri)-Djarot Saiful Hidayat (ketiga kanan), Anies Baswedan (kedua kanan)-Sandiaga Uno (kanan) menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum mengikuti Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (27/1). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)
Jakarta (ANTARA News) - Pengajar komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Dr Ari Junaedi menilai debat ke dua antar pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang berlangsung Jumat (27/1), semakin menambah “keyakinan” para pemilih yang belum memutuskan pilihannya (undecided voters).
"Jika menilik surcei terakhir yang dihelat SMRC, besaran prosentase undecided voters cukup besar yakni berkisar di angka 16 persen," kata Ari Junaedi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
“Debat sangat efektif bagi para calon pemilih untuk memastikan pilihan akhir di tanggal 15 Februari nanti. Kematangan calon dalam memaparkan argumentasi serta menjawab pertanyaan para penelis juga makin menunjukkan kemampuan para calon di mata para calon pemilih,” ujar Ari Junaedi yang kerap melatih para calon kepala daerah dalam forum debat.
Ia melanjutkan, dalam debat juga memperlihatkan kemampuan dari calon gubernur dan calon wakil gubernur secara riel atau hanya bualan belaka
Namun, pengajar di Program Pascasarjana UI mengatakan, menelisik dari pelaksanaa debat semalam, ada “kelemahan” para calon yang mengeluarkan data tanpa recheck dan cros chek.
Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur kedua mengusung tema tentang reformasi birokrasi, pelayanan publik, serta strategi penataan kawasan perkotaan.
"Jika menilik surcei terakhir yang dihelat SMRC, besaran prosentase undecided voters cukup besar yakni berkisar di angka 16 persen," kata Ari Junaedi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
“Debat sangat efektif bagi para calon pemilih untuk memastikan pilihan akhir di tanggal 15 Februari nanti. Kematangan calon dalam memaparkan argumentasi serta menjawab pertanyaan para penelis juga makin menunjukkan kemampuan para calon di mata para calon pemilih,” ujar Ari Junaedi yang kerap melatih para calon kepala daerah dalam forum debat.
Ia melanjutkan, dalam debat juga memperlihatkan kemampuan dari calon gubernur dan calon wakil gubernur secara riel atau hanya bualan belaka
Namun, pengajar di Program Pascasarjana UI mengatakan, menelisik dari pelaksanaa debat semalam, ada “kelemahan” para calon yang mengeluarkan data tanpa recheck dan cros chek.
Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur kedua mengusung tema tentang reformasi birokrasi, pelayanan publik, serta strategi penataan kawasan perkotaan.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: