DPD apresiasi penambahan kuota haji 2017
28 Januari 2017 22:21 WIB
ilustrasi: Jemaah Haji Indonesia Laksanakan Wukuf Di Arafah Ratusan ribu jemaah haji Indonesia memadati hamparan luas Muzdalifah usai melaksanakan Wukuf di Arafah. (kemenag.go.id/foto: mkd) ()
Semarang (ANTARA News) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Bambang Sadono mengapresiasi penambahan kuota haji pada 2017 yang merupakan keberhasilan Pemerintah RI berdiplomasi dengan Kerajaan Arab Saudi.
"Ya, kan Indonesia baru saja dapat tambahan kuota haji untuk tahun ini. Kami rasa perlu diapresiasi karena pemerintah sudah melakukan itu," kata senator asal Jawa Tengah itu di Semarang, Sabtu.
Hal itu diungkapkan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) itu usai serap aspirasi bertema "Penguatan Sistem Demokrasi Pancasila" yang digelar MPR RI.
Menurut Ketua Badan Pengkajian (BP) MPR RI itu, selama ini daftar tunggu ibadah haji dari Indonesia memang cukup lama karena memang ada penetapan kuota haji untuk masing-masing negara.
"Namun, ada negara-negara yang dapat kuota haji tidak pernah terpenuhi kuotanya. Negara-negara yang tidak dominan penduduknya beragama Islam kan juga dapat kuota," katanya.
Untuk negara-negara yang kuota hajinya tidak pernah terpenuhi itu, lanjut dia, bisa saja diminta untuk digunakan menambah kuota haji dari Indonesia yang memang selalu penuh.
Ia mencontohkan kasus rombongan calon haji dari Indonesia yang diberangkatkan secara ilegal dari Filipina beberapa waktu lalu menjadi bukti adanya ketidakterpenuhinya kuota haji.
"Kenapa orang-orang kemudian lari untuk haji dari Filipina seperti kemarin itu. Ya, sebetulnya mereka kan menggunakan kuota haji di Filipina yang ga dipakai penuh," katanya.
Maka dari itu, Bambang mengatakan sebenarnya kuota-kuota haji dari beberapa negara lain yang tidak selalu penuh itu bisa diminta untuk menambah kuota haji dari Indonesia.
"Kan bisa diminta baik-baik, dibicarakan dengan Arab Saudi. Misalnya, ini (kuota haji, red.) punya Filipina, saya minta karena ga dipakai penuh. Kan malah jadi resmi," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan kuota haji RI per 2017 kembali normal dan naik 52.000 orang dari 168.800 orang pada 2016 sehingga menjadi 221.000 orang.
Selain pengembalian kuota sebesar 211.000 orang, Pemerintah Arab Saudi juga menyetujui permintaan penambahan kuota untuk calon haji dari Indonesia sebanyak 10.000 orang.
"Indonesia menyampaikan penghargaan tinggi kepada Pemerintah Arab Saudi yang telah memberi tambahan kuota haji kepada Indonesia dan atas upaya meningkatkan kualitas layanan haji," kata Presiden.
"Ya, kan Indonesia baru saja dapat tambahan kuota haji untuk tahun ini. Kami rasa perlu diapresiasi karena pemerintah sudah melakukan itu," kata senator asal Jawa Tengah itu di Semarang, Sabtu.
Hal itu diungkapkan mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) itu usai serap aspirasi bertema "Penguatan Sistem Demokrasi Pancasila" yang digelar MPR RI.
Menurut Ketua Badan Pengkajian (BP) MPR RI itu, selama ini daftar tunggu ibadah haji dari Indonesia memang cukup lama karena memang ada penetapan kuota haji untuk masing-masing negara.
"Namun, ada negara-negara yang dapat kuota haji tidak pernah terpenuhi kuotanya. Negara-negara yang tidak dominan penduduknya beragama Islam kan juga dapat kuota," katanya.
Untuk negara-negara yang kuota hajinya tidak pernah terpenuhi itu, lanjut dia, bisa saja diminta untuk digunakan menambah kuota haji dari Indonesia yang memang selalu penuh.
Ia mencontohkan kasus rombongan calon haji dari Indonesia yang diberangkatkan secara ilegal dari Filipina beberapa waktu lalu menjadi bukti adanya ketidakterpenuhinya kuota haji.
"Kenapa orang-orang kemudian lari untuk haji dari Filipina seperti kemarin itu. Ya, sebetulnya mereka kan menggunakan kuota haji di Filipina yang ga dipakai penuh," katanya.
Maka dari itu, Bambang mengatakan sebenarnya kuota-kuota haji dari beberapa negara lain yang tidak selalu penuh itu bisa diminta untuk menambah kuota haji dari Indonesia.
"Kan bisa diminta baik-baik, dibicarakan dengan Arab Saudi. Misalnya, ini (kuota haji, red.) punya Filipina, saya minta karena ga dipakai penuh. Kan malah jadi resmi," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan kuota haji RI per 2017 kembali normal dan naik 52.000 orang dari 168.800 orang pada 2016 sehingga menjadi 221.000 orang.
Selain pengembalian kuota sebesar 211.000 orang, Pemerintah Arab Saudi juga menyetujui permintaan penambahan kuota untuk calon haji dari Indonesia sebanyak 10.000 orang.
"Indonesia menyampaikan penghargaan tinggi kepada Pemerintah Arab Saudi yang telah memberi tambahan kuota haji kepada Indonesia dan atas upaya meningkatkan kualitas layanan haji," kata Presiden.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: