Jakarta (ANTARA News) - Pemerhati perempuan dan anak Deisti Novanto mengatakan fungsi surau harus direvitalisasi, tidak hanya sekedar untuk ibadah tetapi juga kegiatan masyarakat.
Dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu, Deisti Novanto menjelaskan keberadaaan surau atau meunasah, sudah ada jauh sebelum kedatangan Islam di Aceh.
"Meunasah sudah lama menjadi tempat berkumpul, silaturahmi, komunikasi termasuk pendidikan di masyarakat," katanya.
Datangnya Islam, menurutnya, menambah fungsi meunasah sebagai tempat Ibadah.
"Sebuah perkembangan yang menarik dari surau atau meunasah. Keharmonisan dalam bermasyarakat dikuatkan dalam aspek spiritual, yaitu pengabdian kepada-Nya.
Semangat dari meunasah itu juga, kata dia, menginspirasi Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG) dan Partai Golkar untuk secara konsisten membangun pola interaksi dan komunikasi yang harmonis dengan seluruh komponen bangsa.
Dalam kesempatan tersebut, IIPG juga memberikan bantuan untuk revitalisasi surau di Pidie Jaya , Aceh.
Deisti juga memaparkan bahwa salah satu program IIPG dan Golkar, yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, adalah pendidikan yang mengedepankan akhlak mulia.
Pendidikan yang lebih mengedepankan wawasan dan keterampilan hendaknya dilengkapi dengan pendidikan akhlak sehingga pembangunan manusia seutuhnya dapat terwujud.
"Bantuan pembangunan fisik yang kami lakukan, harus dilanjutkan dalam bentuk pembangunan yang utuh. Artinya, setelah bangunan meunasah diperbaiki, maka aspek pemeliharaan, tidak saja ditujukan kepada bangunan mesjid tetapi juga kepada pembangunan rohani-spiritual masyarakat di sekitar meunasah," kata dia.
Dengan demikian, lanjut Deisti, revitalisasi surau sudah saatnya dilakukan, sembari menegaskan bahwa perhatian IIPG terhadap masyarakat Pidie Jaya merupakan wujud jalinan silaturahmi dan persaudaraan dalam bingkai NKRI yang jelas-jelas berdasarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(I025)
Pemerhati : fungsi surau harus direvitalisasi
28 Januari 2017 19:37 WIB
ilustrasi Masjid di Aceh (ANTARA)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: