Depok (ANTARA News) - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Chappy Hakim menilai keberadaan perusahaan tersebut banyak manfaatnya dan memberi arti serta nilai signifikan bagi pembangunan di Papua khususnya dan Indonesia pada umumnya.

"Banyak tulisan tentang Freeport yang kurang akurat dan memberi kesan negatif. Keberadaan Freeport banyak manfaatnya," kata Chappy ketika memberi kuliah umum di Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Depok.

Ia mengatakan PTFI turut berkontribusi langsung secara finansial terhadap penerimaan negara dalam bentuk pembayaran pajak, dan pungutan lainnya, royalti dan deviden.

"Kalau sampai ada hal yang tidak fair dilakukan maka saya sendiri orang pertama yang akan mundur, tentunya harus dengan data-data yang akurat," ujar dia.

Menurut dia, operasional Freeport yang dilakukan selama ini berjalan dengan perencanaan yang matang dan pengawasan yang sangat ketat.

Dalam paparannya beberapa angka kontribusi finansial PT Freeport Indonesia kepada negara dari tahun 1992 hingga 2015 mencapai 16,1 miliar dolar AS.

Angka tersebut terdiri dari pajak, royalti, dividen, serta bea lainnya. Adapun manfaat tidak langsung yang diberikan Freeport pada rentang waktu yang sama mencapai 32,5 miliar dolar AS yang terdiri dari gaji karyawan, pembelian barang dalam negeri, pembangunan daerah, dan investasi lainnya.

Untuk produksi selama masa Kontrak Karya I yakni 1973 - 1991 mencapai 258 ribu ton komoditas tambang. Sedangkan angka tersebut mengalami kenaikan sepanjang Kontrak Karya (KK) II atau 1991 hingga 2015 yakni mencapai 3,9 juta ton barang tambang.

Selain itu kata Chappy PTFI juga berkontribusi terhadap 91 persen produk domestik regional bruto Kabupaten Mimika, kemudian 37, 5 persen PDRB Provinsi Papua dan 0,8 persen PDB Indonesia.

"Apa yang terjadi jika Freeport ditutup," tanyanya.

Lebih lanjut Chappy mengatakan hingga saat ini PTFI telah menyerap lebih dari 32.000 tenaga kerja, baik karyawan langsung maupun kontraktor. Hampir dari 98 persen tenaga kerja diantaranya adalah putra-putri Indonesia.