Jakarta (ANTARA News) - Tahun baru Imlek adalah perayaan penting bagi keturunan etnis Tionghoa. Berbagai tradisi dilakukan pada perayaan ini, termasuk memberikan angpao untuk anggota keluarga yang masih lajang.




Ada juga orang yang memberikan kado pada anggota keluarganya saat Imlek. Namun, jangan sembarangan memberikan kado. Ada sepuluh barang yang dianggap tabu saat Imlek menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa dikutip dari keterangan pers Elevenia.




1. Benda tajam.

Aneka benda tajam seperti gunting, garpu, alat cukur dan pisau memiliki arti bahwa si pemberi kado ingin memutuskan hubungan dengan penerima.




2. Benda yang mengandung angka 4.

Jangan berikan kado Imlek benda yang mengandung angka empat atau kelipatannya. Dalam bahasa Mandarin, kata “empat” (si) punya pengucapan yang sama dengan kata “mati”, meski karakter hurufnya berbeda.




3. Sepatu.

Benda ini punya pengucapan sama dengan kata “sial” dalam bahasa Mandarin.




4. Jam.

Benda penunjuk waktu ini salah satu benda tabu untuk dijadikan hadiah saat Imlek maupun perayaan lain. Sebab, jam menandakan habisnya waktu. Kata jam juga pengucapannya sama dengan kata untuk mengunjungi pemakaman. Maka, kado jam identik dengan kesialan dan kematian.




5. Buah pir.

Buah ini dalam bahasa Mandarin punya pengucapan yang sama dengan kata “meninggalkan”.




6. Bunga.

Bunga potong biasanya diberikan saat berduka atau datang ke pemakaman, jadi bunga bukan benda yang tepat untuk hadiah.




7. Payung.

Dalam bahasa mandarin, kata payung punya pengucapan yang sama dengan san, artinya putus hubungan.




8. Kerajinan tangan.

Benda ini menandakan si pemberi kado seakan sedang menyampaikan kata perpisahan. Masyarakat Tiongkok biasanya membawa aneka hasil kerajinan tangan saat datang ke pemakaman kerabat keluarga.




9. Benda berwarna hitam dan putih.

Dua warna ini tabu saat Imlek karena biasa digunakan saat pemakaman. Tidak hanya itu, membungkus kado dengan kertas warna hitam dan putih juga ditabukan.




10. Kaca.

Benda ini identik dengan pemanggilan setan atau hantu.