Kulonprogor (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan Bandara Internasional Yogyakarta yang segera dibangun di Kulonprogo akan beroperasi mulai pertengahan Maret 2019.

"Sesuai dengan yang disampaikan Menhub, kira-kira pertengahan 2019 bandara ini sudah bisa kita gunakan," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara "Babat Alas Nawung Kridha" yang digelar di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, DI Yogyakarta, Jumat.

Di kawasan itulah Bandara Internasional Yogyakarta yang baru akan dibangun untuk menggantikan Bandara Adi Sutjipto yang sudah tidak mampu lagi menampung kapasitas penumpang dan pesawat.

Presiden setelah acara itu mengatakan kepada wartawan terkait harapannya bahwa proses awal pembangunan bandara tersebut dapat segera dimulai di lahan seluas 587 ha yang telah tersedia.

"Proses awal yang diharapkan dari 587 ha lahan yang telah tersedia ini segera diproses Amdal, segera selesai konstruksi, segera dimulai," ujarnya.

Bandara Internasional Yogyakarta yang dibangun di atas lahan seluas 587 hektare ini pada tahap I (2020-2031) akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi berkapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun, dengan "runway" atau landasan pacu sepanjang 3.250 meter, dan apron berkapasitas 35 pesawat.

Pada pengembangan tahap II (2031-2041), terminal Bandara Internasional Yogyakarta akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi yang mampu menampung hingga 20 juta penumpang per tahun, "runway" 3.600 meter, dan apron yang bisa diparkiri hingga 45 pesawat.

Untuk pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo ini, Angkasa Pura I menyiapkan investasi Rp9,3 triliun.

"Dan nanti pada tahapan kedua karena 2019 nanti kapasitasnya 14 juta penumpang, tahapan kedua bisa mencapai 20 juta penumpang di kawasan Bandara Internasional Yogyakarta ini," tuturnya.

Ia juga mendorong Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang telah berjanji untuk menyelesaikan pembangunannya pada Maret 2019 segera merealisasikan janjinya tersebut.

"Tadi janjinya Pak Menteri Maret 2019, saya inget terus loh Pak, biar kerjanya siang malam kalau enggak diingat-ingat enggak dicek, enggak dikontrol tahu-tahu Maret enggak selesai. Maret selesai. Enggak tahu bagaimana kerjanya mau siang malam, sampai pagi yang penting Maret selesai, saya catat ini di sini," kata Presiden Jokowi yang disambut tepuk tangan dan tawa hadirin.

Ia juga mengatakan bahwa bandara ini sudah direncanakan kurang lebih 6-7 tahun lalu, namun tidak segera terlaksana.

"Karena itu mundar-mundur, mundur-mundar pada saat Bapak Gubernur menyampaikan kepada saya, saya sampaikan segera akan kita mulai bersama-sama segera setiap pekerjaan apapun, keputusan apapun pasti ada risikonya. Oleh sebab itu kalau tidak diputuskan mundar-mundur sampai kapanpun," tukasnya.

Oleh karena itulah pada akhirnya, pembangunan bandara tersebut dimulai melalui acara Babat Alas Nawung Kridha yang berarti membuka, membersihkan, merapikan, menata lahan, serta melakukan peletakan batu bata merah pertama pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo.

Acara itu dihadiri antara lain oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Menteri Agraria & Tata Ruang Sofyan Djalil, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, serta Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S. Baskoro.