Debat kedua Pilkada DKI angkat tema reformasi birokrasi
Tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kiri)-Sylviana Murni (kedua kiri), Basuki Tjahaja Purnama (ketiga kiri)-Djarot Saiful Hidayat (ketiga kanan), Anies Baswedan (kedua kanan)-Sandiaga Uno (kanan) mengikuti Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (27/1/2017). Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta kedua mengusung tema tentang reformasi birokrasi, pelayanan publik, serta strategi penataan kawasan perkotaan. (ANTARA/Hafidz Mubarak A)
"Kami menilai tema ini penting karena menjadi salah satu hal yang perlu dibenahi setelah pada debat pertama diangkat tema terkait sosial, ekonomi, lingkungan hidup dan pendidikan," kata Sumarno dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan konstitusi dan Peraturan KPU mengamanatkan agar tema debat mengangkat persoalan di daerah sehingga KPU Jakarta mengangkat tema tersebut.
(Baca juga: Debat pertama Pilkada DKI bahas pembangunan sosial ekonomi)
Menurut dia KPU Jakarta menilai salah satu masalah di ibukota adalah tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik sehingga harus ditemukan solusi penyelesaiannya.
"Sebelum penentuan tema itu, kami berdiskusi dengan para ahli untuk mendengarkan masukan lalu ditentukan tema," ujarnya.
Sumarno juga menjelaskan pada debat kedua, waktunya berlangsung selama 120 menit, berbeda dengan debat pertama yaitu 90 menit.
Selain itu, dia mengatakan dalam debat kedua ini akan ada dua moderator yang memandu acara, yaitu Tina Talisa yang merupakan mantan presenter televisi dan Eko Prasodjo yang merupakan Guru Besar Administrasi Publik Universitas Indonesia.
"Debat pertama hanya dikawal satu orang moderator namun debat kedua ada dua moderator yaitu Tina Talisa dan Eko Prasodjo," katanya.
Komisioner KPU DKI Jakarta Bidang Sosialisasi, Betty Epsilon Idroos menjelaskan terkait segmentasi debat, tidak banyak berbeda dengan debat pertama yaitu terdiri dari enam sesi.
Sesi pertama, menurut dia masing-masing pasangan calon akan menyampaikan visi-misi dan program kerja unggulannya.
"Sesi kedua dan ketiga, ada pertanyaan dari panelis untuk ditanyakan kepada tiap pasangan dan setelah dijawab, pasangan lain bisa memberikan pandangannya," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk sesi keempat dan kelima, satu pasangan akan bertanya kepada pasangan lain terkait tema yang telah ditentukan.
Dan sesi keenam, menurut dia yaitu satu pernyataan terakhir dari panelis dan komitmen yang disampaikan tiap pasangan calon agar masyarakat memilih pada 15 Februari.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017