Piala Afrika: Pantai Gading tersingkir, Kongo dan Maroko melaju
25 Januari 2017 11:46 WIB
Pantai Gading yang pernah dikapteni Yaya Toure saat menjadi juara Piala Afrika 2015, harus angkat koper lebih dulu dan gagal mempertahankan gelar juara pada Piala Afrika 2017. (REUTERS/Amr Abdallah Dalsh)
Jakarta (ANTARA News) - Pantai Gading gagal melewati fase grup dalam mempertahankan gelar juara Piala Afrika karena tidak pernah menang setelah Selasa waktu setempat lalu dikalahkan Maroko 0-1.
Pantai Gading harus menang melawan Maroko pada pertandingan terakhir Grup C untuk maju ke perempatfinal, namun alih-alih malah mengikuti jejak raksasa Afrika, Aljzair, yang sudah lebih dulu tersingkir.
Pantai Gading dikalahkan pelatih Maroko Herve Renard yang pernah mengantarkan Pantai Gading menjadi juara Piala Afrika dua tahun lalu.
Pada menit 24, tim asuhan Renard hampir unggul lebih dulu setelah tendangan bebas dari Faycal Fajr membentur tiang gawang.
Wilfried Zaha dan Salomon Kalou juga gagal membawa Pantai Gading memimpin karena menyianyiakan peluang. Maroko kemudian mengungguli Pantai Gading setelah pemain pengganti Rachid Aliou mencetak gol dari tendangan jarak jauh melengkung yang memastikan tersingkirnya Pantai Gading.
Nasib Pantai Gading sama dengan Mesir yang tersisih pada Piala Afrika 2012 setelah menyandang status juara bertahan 2010 dan Zambia yang sewaktu berstatus juara bertahan tersisih pada 2013, serta Nigeria yang gagal pada 2015.
Sebaliknya Kongo memuncaki Grup C setelah menang 3-1 melawan Togo di Port-Gentil dan lolos bersama Maroko.
Kongo membuka keunggulan pada menit 29 lewat gol ketiga Junior Kabananga dalam turnamen ini, yang kemudian digandakan Ndombe Mubele pada babak kedua. Pemain Togo Kodjo Fo-Doh Laba kemudian mempersembahkan satu gol balasan 15 menit kemudian, sebelum tendangan bebas pemain pengganti Paul-Jose M'Poku memastikan kemenangan Kongo sepuluh menit sebelum pertandingan usai.
Hasil ini membuat Kongo mengemas tujuh poin dari tiga pertandingan, sedangkan Togo berada di urutan terbawah dengan hanya bisa mengumpulkan satu poin, demikian laman ESPN.
Pantai Gading harus menang melawan Maroko pada pertandingan terakhir Grup C untuk maju ke perempatfinal, namun alih-alih malah mengikuti jejak raksasa Afrika, Aljzair, yang sudah lebih dulu tersingkir.
Pantai Gading dikalahkan pelatih Maroko Herve Renard yang pernah mengantarkan Pantai Gading menjadi juara Piala Afrika dua tahun lalu.
Pada menit 24, tim asuhan Renard hampir unggul lebih dulu setelah tendangan bebas dari Faycal Fajr membentur tiang gawang.
Wilfried Zaha dan Salomon Kalou juga gagal membawa Pantai Gading memimpin karena menyianyiakan peluang. Maroko kemudian mengungguli Pantai Gading setelah pemain pengganti Rachid Aliou mencetak gol dari tendangan jarak jauh melengkung yang memastikan tersingkirnya Pantai Gading.
Nasib Pantai Gading sama dengan Mesir yang tersisih pada Piala Afrika 2012 setelah menyandang status juara bertahan 2010 dan Zambia yang sewaktu berstatus juara bertahan tersisih pada 2013, serta Nigeria yang gagal pada 2015.
Sebaliknya Kongo memuncaki Grup C setelah menang 3-1 melawan Togo di Port-Gentil dan lolos bersama Maroko.
Kongo membuka keunggulan pada menit 29 lewat gol ketiga Junior Kabananga dalam turnamen ini, yang kemudian digandakan Ndombe Mubele pada babak kedua. Pemain Togo Kodjo Fo-Doh Laba kemudian mempersembahkan satu gol balasan 15 menit kemudian, sebelum tendangan bebas pemain pengganti Paul-Jose M'Poku memastikan kemenangan Kongo sepuluh menit sebelum pertandingan usai.
Hasil ini membuat Kongo mengemas tujuh poin dari tiga pertandingan, sedangkan Togo berada di urutan terbawah dengan hanya bisa mengumpulkan satu poin, demikian laman ESPN.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: