Frankfurt (ANTARA News) - Pengujian-pengujian terhadap video pembantu wasit (VAR) terbukti menuai kesuksesan dan berpeluang besar digunakan pada pertandingan-pertandingan Liga Jerman musim depan, kata seorang pejabat senior Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB).
Teknologi itu, yang menggunakan video-video tayangan ulang dan wasit-wasit di luar lapangan, telah dikembangkan untuk membantu para ofisial mengambil keputusan-keputusan yang lebih baik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas-kualitas pertandingan, lapor Reuters.
Wasit berkomunikasi dengan dua asisten wasit yang menggunakan video yang duduk dalam ruangan di stadion dengan akses terhadap seluruh sudut kamera.
Mereka melihat gol-gol yang tercipta, penalti-penalti yang dihadiahkan, kartu merah langsung dan kasus-kasus kekeliruan identitas, ketika seorang pemain diberikan kartu kuning atau kartu merah yang sebenarnya tidak terlibat dalam insiden.
"Sampai sekarang ini akan luar biasa, namun sekarang kami memulainya dengan tes-tes langsung, untuk contoh komunikasi antara asisten video dan wasit," kata wakil presiden DFB bidang wasit dan kualifikasi Ronny Zimmermann.
Ia mengatakan masukan dari seluruh penjuru dunia sepak bola "positif tanpa perkecualian."
"Saya percaya setiap orang menginginkan hal ini. Semua orang menginginkan kesalahan-kesalahan perencanaan dalam sistem untuk didepak," tuturnya.
Pertandingan-pertandingan liga serta pertandingan-pertandingan playoff pomosi/degradasi dan Piala Super akan menggunakan teknologi ini, kata Liga Sepak Bola Jerman.
Australia, Brazil, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, dan AS menjadi sebagian di antara negara-negara pertama yang telah melakukan pengujian.
Pertandingan internasional di mana teknologi ini diuji adalah laga persahabatan antara Italia dan Prancis pada September tahun lalu.
Keputusan final mengenai diperkenalkannya teknologi ini akan diambil oleh badan sepak bola dunia FIFA pada 2018.
(Uu.H-RF/A020)
Video tayangan ulang akan digunakan di Liga Jerman
25 Januari 2017 00:13 WIB
Liga Jerman (Bundesliga) (ANTARANews)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: