Jakarta (ANTARA News) - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dalam survei terbaru menyebutkan mayoritas publik (96,10 persen responden) menyatakan penting gubernur DKI Jakarta menjaga keberagaman (kebhinekaan), hanya 0,70 persen publik yang menilai tidak penting dan 3,2 persen publik tidak menjawab.

Peneliti LSI Ardian Sopa yang didampingi Fitri Hari mengatakan hal itu kepada pers di Jakarta, Selasa, sambil menambahkan survei itu dilakukan pada 5-11 Januari 2017 dengan jumlah responden 880 orang tersebar di seluruh DKI.

Survei menggunakan metode "muslistage random sampling" dan wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, tingkat kesalahan sekitar 3,4 persen. Survei jiga dilengkapi penelitian kualitatif, FGD dan analisis media nasional.

Ardian mengatakan, dalam survei itu ditemukan selama Oktober 2016 - Januari 2017, terdapat sebanyak 61,1 persen responden merasakan keberagaman Jakarta terganggu, sedangkan 27,5 persen responden merasakan keberagaman Jakarta tidak terganggu, dan 11,4 persen responden tidak menjawab.

Atas pertanyaan pasangan cagub yang dinilai lebih mampu menjaga keberagaman Jakarta dalam survei itu, terdapat sebanyak 30,50 persen responden mendukung pasangan Agus Harimuri Yudhoyono-Sylviana Murni, sebanyak 24,50 persen kepada Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sebanyak 15,20 persen kepada Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful hidayat, dan 29,80 persen tidak menjawab.

Ardian mengatakan, terhadap pertanyaan pentingnya kesamaan gender dengan pemilih, maka menunjukkan sebanyak 28,6 persen responden menganggap penting, sebanyak 68,8 persen responden menganggap tidak penting, dan 2,6 persen responden tidak menjawab.

Survei LSI Januari 2017 itu menyebutkan elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 36,7 persen, kemudian Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat (32,4 persen). Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno (21,4 persen) responden dan 9,3 persen responden belum menentukan.

Ardian menambahkan, hari pencoblosan Pilkada DKI, pada 15 Februari 2017 atau tinggal tiga minggu lagi, berubah tidaknya persepsi pemilih khususnya yang beragama Islam mencapai 85 persen di Jakarta akan menentukan cagub menang atau kalah.

Ardian, mencontohkan, pasangan Ahok-Djarot akan sangat diuntungkan jika sentimen "anti-Islam" mengecil, maka Ahok bisa menang. Pasangan Anies-Sandiaga diharapkan berjuang untuk mendapatkan dukungan lebih dari pemilih Muslim aneka segmen agar bisa lolos putaran pertama.

"Keunggulan elektabilitas Agus-Sylvi di urutan pertama pada survei karena ia mendapatkan pemilih Muslim dari spektrum segmen yang lebih luas dan beragam. Namun jika pemilih Agus berhasil dikikis suara Anies, ini akan berakibat suara Agus menurun," katanya.