Presiden Jokowi hadiri perayaan ultah Megawati Soekarnoputri
23 Januari 2017 16:05 WIB
Presiden Joko Widodo (kedua kanan), Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (ketiga kanan) berjalan menuju ruang acara Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 PDI Perjuangan di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (10/1/2017). HUT partai berlambang banteng itu mengambil tema "PDI Perjuangan Rumah Kebangsaan Untuk Indonesia Raya". (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara pergelaran teater kebangsaan bertajuk Tripikala - Tertawa Bersama Ibu Mega (07 tahun) yang digelar di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Senin.
Presiden Jokowi hadir sekitar pukul 14.30 WIB di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Pada kesempatan itu sejumlah tokoh politik, anggota DPR, anggota MPR, kepala daerah, para menteri hadir memenuhi undangan tersebut.
Pergelaran teater kebangsaan Tripikala tersebut disutradarai oleh Agus Noor dengan penata musik Djaduk Ferianto.
Sebelum pergelaran dimulai, budayawan Sujiwo Tedjo menampilkan monolog pembacaan surat untuk "Mbak Mega" yang ia sebut ditulisnya saat wayang kulit dianggap tidak lagi mewakili kebhinekaan.
Presiden kelima Megawati Soekarnoputri merayakan ulang tahunnya yang ke-70 dengan cara menggelar teater kebangsaan Tripikala.
"Untuk merayakan penambahan umur saya, kalau yang terima undangannya (tertulis) 07 jadi saya temannya 007. Kalau tahu kan James Bonds karena saya memang paling senang film James Bonds," kata Mega dalam pidatonya.
Mega mengatakan, pada kesempatan itu sengaja tidak menyebut satu-persatu tamu undangannya karena ia berniat dalam tiga jam ke depan tidak ada pejabat di tempat tersebut selain Presiden RI.
"Bapak Presiden dan tamu lainnya, sengaja tidak saya sebut satu persatu karena saya berniat untuk kira-kira 3 jam tidak ada pejabat yang ada Presiden RI, itu paling penting karena negara ini tidak boleh vakum," katanya.
Mega dalam sambutannya menyatakan rasa terima kasih yang mendalam kepada tamu undangan yang hadir termasuk Presiden Jokowi.
"Daripada kita berpolitik di negara yang kita cintai ini kok kayaknya tegang terus, saya bikin ketawa saja deh," katanya.
Mega yang lahir pada 23 Januari 1947 itu juga meminta agar Presiden Jokowi menonton pergelaran hingga selesai.
"Pak Jokowi enggak usah cepat pulang, bilang saja sama ajudannya, sampai selesai. Lah saya juga pernah jadi Presiden kok," kata Mega dan disambut tawa dan tepuk tangan para hadirin.
Presiden Jokowi pada kesempatan itu duduk di sisi Ketua MPR Zulkifli Hasan dan sisi sebelah kirinya adalah Megawati Soekarnoputri.
Duduk di deretan kursi Presiden di antaranya mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden Boediono dan Herawati Boediono, serta di sisi Megawati duduk Menteri PMK Puan Maharani.
Tampak hadir calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dan calon wakilnya Djarot Saiful Hidayat.
Selain itu para tokoh dan kepala daerah juga hadir pada kesempatan itu untuk menyaksikan pergelaran tersebut.
Presiden Jokowi hadir sekitar pukul 14.30 WIB di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Pada kesempatan itu sejumlah tokoh politik, anggota DPR, anggota MPR, kepala daerah, para menteri hadir memenuhi undangan tersebut.
Pergelaran teater kebangsaan Tripikala tersebut disutradarai oleh Agus Noor dengan penata musik Djaduk Ferianto.
Sebelum pergelaran dimulai, budayawan Sujiwo Tedjo menampilkan monolog pembacaan surat untuk "Mbak Mega" yang ia sebut ditulisnya saat wayang kulit dianggap tidak lagi mewakili kebhinekaan.
Presiden kelima Megawati Soekarnoputri merayakan ulang tahunnya yang ke-70 dengan cara menggelar teater kebangsaan Tripikala.
"Untuk merayakan penambahan umur saya, kalau yang terima undangannya (tertulis) 07 jadi saya temannya 007. Kalau tahu kan James Bonds karena saya memang paling senang film James Bonds," kata Mega dalam pidatonya.
Mega mengatakan, pada kesempatan itu sengaja tidak menyebut satu-persatu tamu undangannya karena ia berniat dalam tiga jam ke depan tidak ada pejabat di tempat tersebut selain Presiden RI.
"Bapak Presiden dan tamu lainnya, sengaja tidak saya sebut satu persatu karena saya berniat untuk kira-kira 3 jam tidak ada pejabat yang ada Presiden RI, itu paling penting karena negara ini tidak boleh vakum," katanya.
Mega dalam sambutannya menyatakan rasa terima kasih yang mendalam kepada tamu undangan yang hadir termasuk Presiden Jokowi.
"Daripada kita berpolitik di negara yang kita cintai ini kok kayaknya tegang terus, saya bikin ketawa saja deh," katanya.
Mega yang lahir pada 23 Januari 1947 itu juga meminta agar Presiden Jokowi menonton pergelaran hingga selesai.
"Pak Jokowi enggak usah cepat pulang, bilang saja sama ajudannya, sampai selesai. Lah saya juga pernah jadi Presiden kok," kata Mega dan disambut tawa dan tepuk tangan para hadirin.
Presiden Jokowi pada kesempatan itu duduk di sisi Ketua MPR Zulkifli Hasan dan sisi sebelah kirinya adalah Megawati Soekarnoputri.
Duduk di deretan kursi Presiden di antaranya mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, mantan Wakil Presiden Boediono dan Herawati Boediono, serta di sisi Megawati duduk Menteri PMK Puan Maharani.
Tampak hadir calon gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dan calon wakilnya Djarot Saiful Hidayat.
Selain itu para tokoh dan kepala daerah juga hadir pada kesempatan itu untuk menyaksikan pergelaran tersebut.
Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: