"Kami berharap edukasi ini dapat memberikan penghargaan kepada mata uang sendiri untuk mendorong berdaulatnya rupiah di negeri sendiri," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Causa Karana, saat membuka edukasi di Bank Indonesia, di Denpasar, Rabu.
Dalam kesempatan itu, bank sentral tersebut kembali meluruskan informasi yang tidak benar pascapenerbitan uang baru yang memuat 12 pahlawan nasional tersebut seperti gambar palu arit.
"Gambar yang dipersepsikan sebagian pihak sebagai simbol palu arit merupakan logo Bank Indonesia yang dipotong secara diagonal sehingga membentuk ornamen yang tidak beraturan dan itu merupakan teknik pengamanan rectoverso atau gambar saling isi," ucap dia.
Sementara itu Kepala Divisi Sistem Pembayaran, Manajemen Interen, Komunikasi dan Layanan Publik Bank Indonesia Bali, Zulfan Nukman, menambahkan, dengan pengenalan ini petugas garda terdepan bank umum itu diharapkan memberikan informasi yang benar kepada nasabah.
"Kami berikan pemahaman terkait isu-isu hoax kepada petugas depan perbankan sehingga ada pemahaman yang benar kepada nasabah," ucapnya.