Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, dibuka menguat tipis sebesar 2,97 poin seiring dengan fundamental ekonomi Indonesia yang masih kuat.

IHSG BEI dibuka naik 2,97 poin atau 0,05 persen menjadi 5.272,49 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 0,42 poin (0,05 persen) menjadi 879,95 poin.

"Sentimen dari dalam negeri terbilang cukup positif, sehingga masih menjadi salah satu faktor yang mendorong IHSG bergerak menguat," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan bahwa sentimen dari JPMorgan Chase & Co yang menilai fundamental makro Indonesia cukup kuat, dengan potensi pertumbuhan yang tinggi dan rendahnya rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) serta reformasi ekonomi yang dijalankan pemerintah menjadi sentimen positif bagi pasar.

"Kinerja perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2016 yang juga terbilang bagus, diharapkan bisa menjadi pandangan positif bagi pelaku pasar saham terutama investor asing terhadap prospek investasi di Indonesia," katanya.

Ia mengemukakan bahwa data ekonomi terbaru berkenaan dengan Neraca perdagangan Indonesia secara akumulasi Januari-Desember 2016, tercatat surplus 8,78 miliar dolar AS.

Kendati demikian, menurut dia, sentimen dari eksternal, terutama kebijakan baru di bidang ekonomi AS setelah Presiden terpilih Donald Trump dilantik dapat menghambat laju pergerakan IHSG. Diperkirakan AS akan membuat berbagai kebijakan yang proteksionis.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 103,14 poin (0,45 persen) ke level 22.821,29, indeks Nikkei turun 113,67 poin (0,60 persen) ke level 18.981,57, dan Straits Times melemah 5,42 poin (0,17 persen) posisi 3.007,67.