Jakarta (ANTARA News) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas secara khusus meminta dukungan Indonesia guna memberikan masukan mengenai mekanisme tindak lanjut dan hasil yang nyata dari Konferensi Paris 15 Januari, 2017 mengenai Perdamaian di Timur Tengah yang dihadiri oleh 70 negara.
Keterangan dari Kedutaan Besar Indonesia di Amman, Yordania yang diterima di Jakarta, Selasa menyebutkan permintaan tersebut disampaikan oleh Presiden Mahmoud Abbas ketika menerima kunjungan pamitan Duta Besar Indonesia untuk Yordania Amman yang juga merangkap Palestina, Teguh Wardoyo di Kantor Kepresidenan Ramallah, Ahad (14/1).
Duta Besar menjelaskan bahwa pada konferensi tersebut Indonesia mengutus Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir guna memberikan dukungan penuh bagi Palestina.
Presiden Abbas mengapresiasi kiprah Duta Besar Teguh dalam mendukung penuh Palestina dan berharap di masa datang dirinya menjadi wakil Pemeritah Indonesia yang pertama untuk Palestina yang berkedudukan di Yerusalem.
Presiden Abbas menganggap bahwa Palestina adalah rumah ke dua bagi rakyat Indonesia dan menyampaikan bahwa tanah Palestina juga milik Indonesia.
Pertemuan antara Presiden Palestina dan Duta Besar Indonesia tersebut juga dihadiri oleh Wakil Perdana Menteri Palestina, Ziad Abu Amr, Penasihat Diplomatik Presiden, Majdi Khaldi, dan Direktur Protokol Istana Presiden.
Wakil Perdana Menteri Palestina, Ziad Abu Amr berharap akan lebih banyak lagi nota kesepahaman antara kedua negara khususnya di bidang perekonomian.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Indonesia akan terus mendukung ekonomi berbasis pengetahuan melalui berbagai pelatihan dan kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia potensial bagi Palestina guna mengisi berbagai posisi profesional di dalam negeri dan di negara-negara Muslim lainnya.
Palestina minta dukungan Indonesia di konferensi Paris
17 Januari 2017 06:25 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas (REUTERS/Debbie Hill)
Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
Tags: