Pasuruan (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta kepastian kesehatan bagi warga terdampak banjir yang melanda Pasuruan sehingga terjamin dan terbebas dari penyakit.

"Kalau sudah banjir, biasanya yang datang itu penyakit. Pemkab setempat harus benar-benar memperhatikan agar diminimalisasi pengaruh kesehatan bagi warga terdampak," ujarnya di sela meninjau Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Senin.

Mayoritas rumah di desa setempat terendam banjir yang curah hujannya tinggi sejak Rabu (11/1) sehingga menghambat segala aktivitas dan rutinitas warga sehari-hari.

Menurut dia, sebagai tindak lanjut jangka pendek maka bagi warga terdampak harus dilakukan penanganan sistematis, terukur dan segala bentuk bantuan sampai ada yang berhak.

Pemkab Pasuruan, lanjut dia, dibantu petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan peduli bencana diharapkan bersinergi sekaligus bersama-sama turun ke lapangan agar segala keperluan warga bisa teratasi.

Terkait normalisasi sungai yang menjadi salah satu penyebab banjir, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut mengaku terkendala beberapa hal, di antaranya permasalahan anggaran serta pembebasan tanah.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengakui setiap tahun banjir di kawasan Pasuruan terjadi, namun baru kali ini mengalami dampak cukup parah yang disebabkan curah hujan, sungai dangkal dan kurang tingginya tanggul.

Sementara itu, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengatakan telah melakukan sejumlah langkah menangani banjir di wilayahnya, terutama evaluasi di bidang penanganan kedaruratan, dan sarana prasarana seperti jalan, jembatan dan tanggul rumah warga.

Pihaknya juga mengaku sudah memindahkan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) dari Raci ke pendopo kabupaten untuk memudahkan koordinasi makanan, kebutuhan air bersih dari beberapa terkait maupun perusahaan.

"Yang pasti, pelayanan kesehatan masyarakat telah siap dan menyiagakan relawan di lokasi-lokasi terdampak banjir," ucapnya.

Gus Irsyad, sapaan akrabnya, juga memberi masukan ke Pemprov Jatim menormalisasi Sungai Wrati karena dampaknya luar biasa.

"Dulu sudah normalisasi dan luar biasa bagus dampaknya, tapi masih kurang. Kalau seluruh Sungai Wrati dan Kedung Larangan maka akan lebih lancar," katanya.