Djarot jelaskan manfaat subsidi silang pada transportasi publik
Penggalangan Dana Kampanye Ahok-Djarot. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) berjabat tangan saat menghadiri acara penggalangan dana kampanye Ahok-Djarot di Jakarta, Minggu (27/11/2016). Acara yang digelar Relawan Badja Dharma tersebut untuk mendukung kampanye pasangan Ahok-Djarot, yakni setiap relawan memberikan dana Rp5 juta bagi yang duduk semeja dengan Ahok dan Djarot serta Rp2,5 juta bagi yang duduk di meja lainnya. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
"Orang kaya atau yang mampu dengan mobil pribadi akan dikenakan biaya pada jalan-jalan khusus, itu nanti digunakan untuk memberikan subsidi pada kendaraan umum," kata Djarot dalam debat antarcalon pasangan gubernur DKI Jakarta, di salah satu hotel di kawasan Jakarta, Jumat malam.
Djarot yang mendampingi petahana calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam acara debat menjelaskan bahwa, bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) bisa naik dengan biaya gratis, lansia juga demikian serta buruh yang memiliki KJP.
Mantan Wali Kota Blitar tersebut menjelaskan bahwa biaya subsidi tersebut didapat dari pajak mobil mewah, dan juga dari jalan berbayar khusus bagi mobil pribadi.
Selain membahas transportasi, ia juga menginginkan warga Jakarta hidup di tempat yang layak, tidak tinggal di tempat kumuh di pinggir sungai.
"Jakarta adalah ibu kota negara, di mana warganya tidak boleh tinggal di bantaran sungai dan kolong jembatan yang bisa banjir setiap saat, tempat itu tidak manusiawi," kata Djarot.
Ia juga mengatakan telah berkomitmen untuk menyediakan rumah susun yang layak huni dengan dua kamar dan juga warganya akan menerima subsidi. "Kesehatan kami subsidi, juga pendidikan, transportasinya serta subsidi kebutuhan pokoknya," kata Djarot.
Alumnus Universitas Brawijaya tersebut juga menjelaskan bahwa indeks kehidupan di Jakarta tertinggi di Indonesia, maka kebijakan tersebut harus diambil untuk memindah di rumah susun.
Disamping itu, kebijakan juga akan membuat normalisasi sungai nantinya aspek ekonomi dijamin agar masyarakat bisa hidup dengan baik. "Ada masjid dan ruang bermain, nanti akan dijamin," katanya.
Pasangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat hadir dalam acara debat dengan memakai baju kotak-kotak khas simbol pasangan nomor urut dua tersebut. Debat publik tiga pasang calon gubernur-wakil gubernur DKI akan diselenggarakan sebanyak tiga kali oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yaitu pada 13 dan 27 Januari 2017, serta 10 Februari 2017.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta mengatakan materi yang akan dihadirkan dalam debat calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017, didapatkan dari penjaringan aspirasi masyarakat.
"Kami dalam menyusun debat betul-betul menjaring aspirasi masyarakat, tentang apa sebenarnya masalah yang dihadapi masyarakat di ibu kota ini," ujar Komisioner KPU DKI Dahliah Umar.
Pewarta: Afut Syafril
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017