Yogyakarta (ANTARA News) - Sejumlah raja dan sultan serta beberapa perwakilan dari Kesultanan dan Kerajaan di Indonesia menemui Gubernur Derah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan HB X di Kantor Kepatihan, Yogyakarta, Jumat sore.

Mereka seluruhnya adalah pengurus Silaturahmi Nasional Raja Sultan Nusantara Indonesia. Di antaranya Raja Samu-Samu VI Benni Ahmad Samu-Samu, Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, Raja Puri Agung Kalungkung Bali, serta Sultan Inderapura.

"Penuh rasa bangga beliau menerima kami secara kekeluargaan," kata Raja Samu-Samu VI Benni Ahmad Samu-Samu selaku Sekretaris Jenderal Silaturahmi Nasional Raja Sultan Nusantara Indonesia seusai bertemu Sultan.

Menurut Benni, kedatangan rombangan itu bertujuan meminta Sultan HB X yang juga Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menjadi tuan rumah acara Silaturahmi Nasional Raja Sultan Nusantara kelima 2017.

Namun demikian, acara para raja dan sultan yang rencananya juga akan dihadiri sebanyak 57 bangsawan dari negara-negara Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia itu akhirnya diputuskan akan diselenggarakan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

"Sultan dengan kami sepakat (menjadi tuan rumah) pada tahun berikutnya," kata dia.

Benni mengatakan dalam pertemuan bersama Sultan HB X juga dibicarakan mengenai rencana pembentukan satu wadah tunggal raja dan sultan nusantara.

Selama ini, kata dia, ada lima organisasi raja dan sultan nusantara. Namun kelima organisasi itu berdiri masing-masing sehingga pihak Pemerintah tidak berkenan mengayomi seluruhnya. "Tidak perlu lagi ada organisasi yang lain dan Pemerintah harus berdiri sebagai induk yang memayungi organisasi ini," kata dia.

Sri Sultan HB X sepakat dengan pembentukan satu wadah tersebut. Menurut dia, pembentukan satu wadah akan memberikan kepastian karena selama ini ada organisasi yang berbentuk yayasan, ada yang berbentuk ormas bahkan ada yang ketuanya bisa memecat sultan yang lain. "Nanti namanya ada king of the king," kata Sultan.