Rupiah ditransaksikan Rp13.333 per dolar pada Jumat sore
13 Januari 2017 17:32 WIB
Ilustrasi - etugas menghitung pecahan uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung di Jakarta, Jumat (30/12/2016). (ANTARA/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat sore bergerak menjadi Rp13.333, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.281 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova di Jakarta, mengatakan, pelemahan rupiah diproyeksikan bersifat jangka pendek mengingat fundamental ekonomi domestik relatif masih cukup kondusif.
"Kurs rupiah melemah seiring dengan sebagian pelaku pasar uang di dalam negeri melakukan aski ambil untung setelah sempat menguat dalam beberapa hari terakhir. Namun, fundamental ekonomi domestik yang cukup positif akan menjaga fluktuasi rupiah ke depan untuk kembali terapresiasi," ujarnya.
Ia menambahkan, perubahan Peraturan Pemerintah No.1 tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas PP No.23/2010 terkait pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batu bara (minerba) juga akan turut berdampak positif bagi ekonomi ke depan.
"Tujuan utama dari PP itu ke depannya tentu akan berdampak positif pada negara yang akhirnya dapat memperkokoh fundamental ekonomi nasional," katanya.
Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, dolar AS yang beranjak naik di pasar valas domestik itu seiring dengan mulai meredanya kecemasan investor terhadap ekonomi AS.
"Pernyataan The Fed yang tidak mengkhawatirkan perekonomian AS meredakan kecemasan terhadap aset berdenominasi dolar AS," katanya.
Kendati demikian, dolar AS bisa tertahan lajunya jika data-data ekonomi AS yang akan dirilis pada akhir pekan waktu setempat tidak menunjukan perbaikan.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.308 dibandingkan Kamis (12/1) Rp13.288.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk Rully Nova di Jakarta, mengatakan, pelemahan rupiah diproyeksikan bersifat jangka pendek mengingat fundamental ekonomi domestik relatif masih cukup kondusif.
"Kurs rupiah melemah seiring dengan sebagian pelaku pasar uang di dalam negeri melakukan aski ambil untung setelah sempat menguat dalam beberapa hari terakhir. Namun, fundamental ekonomi domestik yang cukup positif akan menjaga fluktuasi rupiah ke depan untuk kembali terapresiasi," ujarnya.
Ia menambahkan, perubahan Peraturan Pemerintah No.1 tahun 2017 tentang Perubahan Keempat atas PP No.23/2010 terkait pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batu bara (minerba) juga akan turut berdampak positif bagi ekonomi ke depan.
"Tujuan utama dari PP itu ke depannya tentu akan berdampak positif pada negara yang akhirnya dapat memperkokoh fundamental ekonomi nasional," katanya.
Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, dolar AS yang beranjak naik di pasar valas domestik itu seiring dengan mulai meredanya kecemasan investor terhadap ekonomi AS.
"Pernyataan The Fed yang tidak mengkhawatirkan perekonomian AS meredakan kecemasan terhadap aset berdenominasi dolar AS," katanya.
Kendati demikian, dolar AS bisa tertahan lajunya jika data-data ekonomi AS yang akan dirilis pada akhir pekan waktu setempat tidak menunjukan perbaikan.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak melemah menjadi Rp13.308 dibandingkan Kamis (12/1) Rp13.288.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017
Tags: