Manajemen Sriwijaya FC berang
13 Januari 2017 12:17 WIB
Pemain Sriwijaya FC Mauricio Maciel Leal (kiri) menghalau bola pemain Persija Jakarta Vava Mario (kanan) pada laga Torabika Soccer Championship (TSC) di stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sumsel, Minggu (23/10/2016) malam. Sriwijaya FC berhasil menang atas Persija dengan skor 2-1. (ANTARA FOTO/Feny Selly)
Palembang (ANTARA News) - Manajemen Sriwijaya FC berang atas kepergian dan kepindahan sejumlah pemainnya ke tim lain lantaran dibajak, mengingat telah membuat kesepakatan pada akhir tahun lalu mengenai skuat tim 2017.
Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris di Palembang, Jumat, mengatakan, salah satu yang membuat manajemen klub marah yakni kepindahan pemain belakang andalan, yakni Ngurah Nanak ke Bali United tanpa ada penjelasan ke klub.
"Memang hak pemain, tapi setidaknya ada pembicaraan terlebih dahulu ke Sriwijaya, apalagi pada akhir tahun lalu sudah ada kesepakatan mengenai perpanjangan kontrak," kata Haris.
Ia mengatakan, pengumuman yang dibuat manajemen Bali United dengan memperkenalkan bek Sriwijaya FC Ngurah Nanak sebagai pemain pada musim 2017 cukup membuat kesal.
Terlebih, pemain asal Bali itu masih terikat kontrak dengan Laskar Wong Kito sampai Maret 2017.
"Walaupun status Nanak sudah bebas transfer, tentu manajemen tidak akan mempermasalahkannya. Apalagi selama ini, Sriwijaya selalu memegang teguh etika transfer pemain," katanya.
Namun, ia melanjutkan, kini Nanak sudah mengumumkan secara resmi akan berseragam Bali United.
"Apa yang menjadi keputusan pemain asal Bali itu tentunya mengandung konsekuensi," kata dia.
Kepergian Nanak dan TA Musafry ke tim lain membuat manajemen Sriwijaya FC murka, mengingat hampir seluruh pemain masih memiliki kontrak bersama Sriwijaya FC hingga Maret mendatang.
"Saat ini kami bersama manajemen tengah rapat, namun pasti ada konsekuensi karena semua sudah diatur di kontrak dan mereka pun sudah mengetahuinya," kata dia.
Sekretaris Tim Sriwijaya FC Achmad Haris di Palembang, Jumat, mengatakan, salah satu yang membuat manajemen klub marah yakni kepindahan pemain belakang andalan, yakni Ngurah Nanak ke Bali United tanpa ada penjelasan ke klub.
"Memang hak pemain, tapi setidaknya ada pembicaraan terlebih dahulu ke Sriwijaya, apalagi pada akhir tahun lalu sudah ada kesepakatan mengenai perpanjangan kontrak," kata Haris.
Ia mengatakan, pengumuman yang dibuat manajemen Bali United dengan memperkenalkan bek Sriwijaya FC Ngurah Nanak sebagai pemain pada musim 2017 cukup membuat kesal.
Terlebih, pemain asal Bali itu masih terikat kontrak dengan Laskar Wong Kito sampai Maret 2017.
"Walaupun status Nanak sudah bebas transfer, tentu manajemen tidak akan mempermasalahkannya. Apalagi selama ini, Sriwijaya selalu memegang teguh etika transfer pemain," katanya.
Namun, ia melanjutkan, kini Nanak sudah mengumumkan secara resmi akan berseragam Bali United.
"Apa yang menjadi keputusan pemain asal Bali itu tentunya mengandung konsekuensi," kata dia.
Kepergian Nanak dan TA Musafry ke tim lain membuat manajemen Sriwijaya FC murka, mengingat hampir seluruh pemain masih memiliki kontrak bersama Sriwijaya FC hingga Maret mendatang.
"Saat ini kami bersama manajemen tengah rapat, namun pasti ada konsekuensi karena semua sudah diatur di kontrak dan mereka pun sudah mengetahuinya," kata dia.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: