Situbondo (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap penambahan kuota haji 2017 untuk Indonesia akan berpengaruh pada masa tunggu atau antrean seseorang untuk berangkat ke Tanah Suci Mekkah.

"(Tapi), setiap daerah berbeda-beda masa tunggunya," katanya kepada wartawan seusai menghadiri acara "halaqoh ulama; Refleksi 33 Tahun Khittah NU" di Ponpes Sukorejo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis.

Ketika ditanya sejauh mana pengaruh penambahan kuota itu pada masa tunggu seseorang untuk naik haji, Menag mengaku tidak bisa memastikan karena setiap daerah tahun antrenya tidak sama.

"Kita bersyukur dengan kenaikan kuota ini. Meskipun ada penambahan kuota, Kementerian Agama tetap pada kebijakan yang ada, yakni mengutamakan mereka yang belum pernah berhaji," katanya.

Sementara bagi mereka yang sudah pernah naik haji, pihaknya memohon agar mereka dengan rela hati (legowo) untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat lainnya yang belum pernah ke Tanah Suci.

Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (11/1) menyampaikan bahwa kuota haji Indonesia 2017 kembali normal karena naik 52.000 dari 168.800 orang pada 2016 menjadi 221.000 orang.

Selain pengembalian kuota sebesar 211.000, Pemerintah Arab Saudi juga menyetujui permintaan tambahan kuota untuk Indonesia sebesar 10.000.

Jokowi menyebutkan kenaikan kuota haji itu merupakan tindak lanjut dari kunjungan dirinya ke Arab Saudi pada September 2015 dan pertemuannya dengan Deputi Kerajaan Arab Saudi di Hangzhou, RRC, pada September 2016.