Mentan ajak ibu rumah tangga tanam cabai
12 Januari 2017 13:51 WIB
Gerakan Nasional Menanam Cabai Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kedua kanan) didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (ketiga kanan) memanen cabai disela-sela pencanangan Gerakan Nasional Penanaman (Gertam) 50 Juta Pohon Cabai di Pekarangan, di Lapangan Tembak Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa (22/11/2016). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Kendari (ANTARA News) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak ibu rumah tangga untuk menggalakkan Gerakan Tanam Cabai sebanyak lima pohon di setiap rumah.
"Gerakan menanam cabai ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami berbagai jenis sayur dan cabai. Hal ini penting dilakukan untuk menyikapi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun," kata Amran di Kendari, Kamis.
Amran Sulaiman berada di Kendari dalam rangka panen pedet sapi Bali di Kabupaten Konawe Selatan dan penanaman jagung di Kabupaten Konawe Utara.
Ia mengatakan mengatasi masalah fluktuasi harga cabai sebenarnya hanya butuh kemauan masyarakat atau warga karena cukup dengan media sederhana seperti polibek (kantung plastik), sudah bisa menghasilkan cabai.
"Kalau ibu-ibu bisa mengurangi ngegosip lima menit sehari kemudian digunakan menanam cabai lima pohon, maka tuntas persoalan cabai karena lima pohon itu bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga beberapa bulan," katanya.
Menurut dia, keberhasilan Kementan meningkatkan produksi 13 komoditas pangan menjadi tenggelam hanya karena persoalan cabai.
"Beberapa hari terakhir ini, kami merasa terganggu harga cabai rawit yang meningkat. Tapi terima kasih itu mendorong saya membuat lompatan atau terobosan untuk meningkatkan produksi cabai," katanya.
Keuntungan menanam cabai untuk kebutuhan sendiri, kata Amran, akan diperoleh cabai segar, menekan pengeluaran belanja dan menekan inflasi.
"Harga cabai ini menjadi salah satu pemicu inflasi sehingga perlu ada gerakan yang sederhana seperti tanam cabai lima pohon per rumah yang manfaatnya sangat besar," katanya.
"Gerakan menanam cabai ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami berbagai jenis sayur dan cabai. Hal ini penting dilakukan untuk menyikapi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun," kata Amran di Kendari, Kamis.
Amran Sulaiman berada di Kendari dalam rangka panen pedet sapi Bali di Kabupaten Konawe Selatan dan penanaman jagung di Kabupaten Konawe Utara.
Ia mengatakan mengatasi masalah fluktuasi harga cabai sebenarnya hanya butuh kemauan masyarakat atau warga karena cukup dengan media sederhana seperti polibek (kantung plastik), sudah bisa menghasilkan cabai.
"Kalau ibu-ibu bisa mengurangi ngegosip lima menit sehari kemudian digunakan menanam cabai lima pohon, maka tuntas persoalan cabai karena lima pohon itu bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga beberapa bulan," katanya.
Menurut dia, keberhasilan Kementan meningkatkan produksi 13 komoditas pangan menjadi tenggelam hanya karena persoalan cabai.
"Beberapa hari terakhir ini, kami merasa terganggu harga cabai rawit yang meningkat. Tapi terima kasih itu mendorong saya membuat lompatan atau terobosan untuk meningkatkan produksi cabai," katanya.
Keuntungan menanam cabai untuk kebutuhan sendiri, kata Amran, akan diperoleh cabai segar, menekan pengeluaran belanja dan menekan inflasi.
"Harga cabai ini menjadi salah satu pemicu inflasi sehingga perlu ada gerakan yang sederhana seperti tanam cabai lima pohon per rumah yang manfaatnya sangat besar," katanya.
Pewarta: Suparman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: