Lhasa (ANTARA News) - "Revolusi toilet" siap dimulai tahun ini dengan investasi dalam jumlah besar di Wilayah Otonomi Tibet di bagian barat-daya China guna meningkatkan kondisi kebersihan dan mendorong pariwisata.

Wilayah tersebut akan menghabiskan 1,2 miliar yuan (173 juta dolar AS) untuk pembangunan dan perbaikan 2.000 toilet pada 2017, kata Losang Jamcan, Kepala Pemerintah Regional.

Dalam satu dasawarsa belakangan, sebagian toilet kering di berbagai kota besar Tibet telah diganti dengan toilet siram. Tapi, toilet kering tetap ada di daerah pedesaan.

Sebanyak 2.000 toilet akan dibangun terutama di tempat wisata, di sepanjang jalan raya utama dan di tempat umum yang menjadi pusat warga lokal dan wisatawan, kata Sonam Nyima, Direktur Departemen Pembangunan Perkotaan-Pedesaan dan Perumahan Tibet, sebagaimana diberitakan Xinhua.

Pengolahan sampah harus sejalan dengan keperluan perlindungan lingkungan hidup dan menjamin tak ada kerusakan lingkungan hidup, katanya.

Pemerintah Kota Shannan di Tibet Selatan berencana membuat 200 toilet baru di lokasi wisata pada tahun ini.

"Revolusi toilet" juga diselenggarakan di tempat lain China. Standar nasional mengharuskan toilet "bersih" di rumah pedesaan memiliki tembok, atap, pintu dan jendela dan setidaknya memiliki luas dua meter persegi.

Toilet tersebut boleh berupa toilet siram atau toilet kering dengan tangki penampungan di dalam tanah.

(Uu.C003)