Djarot: lima tahun belum cukup bangun Jakarta
11 Januari 2017 22:33 WIB
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kiri) dan Djarot Saiful Hidayat (kanan) berjabat tangan saat menghadiri acara penggalangan dana kampanye Ahok-Djarot di Jakarta, Minggu (27/11/2016). Acara yang digelar Relawan Badja Dharma tersebut untuk mendukung kampanye pasangan Ahok-Djarot, yakni setiap relawan memberikan dana Rp5 juta bagi yang duduk semeja dengan Ahok dan Djarot serta Rp2,5 juta bagi yang duduk di meja lainnya. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan jangka waktu lima tahun belum cukup untuk membangun Jakarta yang semakin maju dan sejahtera.
"Lima tahun itu masih belum cukup. Kami butuh lima tahun lagi untuk menyelesaikan tugas ini supaya betul-betul on the track, betul-betul tuntas," kata Djarot di Jakarta, Rabu.
Mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan pembangunan Jakarta yang kompleks perlu dilakukan secara berkelanjutan.
"Kami nggak cuma berwacana, ngomong-ngomong doang. Tapi apa kerjanya, apa hasilnya, bagaimana progresnya (kemajuan)," ujarnya.
Sebelumnya, Djarot mengatakan ia bersama Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) mengusung pembangunan Jakarta yang berpusat pada pengembangan kualitas hidup manusia (people centered development).
"Kami ingin membangun manusia seutuhnya, orientasi kami people centered development, pembangunan yang berpusat pada manusia," kata Djarot.
Dia mengatakan pencapaian pembangunan kualitas kehidupan manusia didasarkan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Index Pembangunan Manusia merupakan kumpulan dari berbagai macam data yang terkait dengan kualitas kehidupan manusia," ujarnya.
Djarot mengatakan IPM Jakarta saat ini mencapai 78,99, angka tertinggi se-Indonesia.
"Muara pembangunan itu selalu terpusat kepada manusia tentu saja dengan lingkungan," tuturnya.
IPM yang semakin tinggi menunjukkan pembangunan yang semakin mengalami kemajuan dan kualitas kehidupan manusia atau penduduknya yang semakin meningkat, termasuk dalam mengakses hasil pembangunan untuk memperoleh kesejahteraan seperti pendapatan, kesehatan dan pendidikan.
"Lima tahun itu masih belum cukup. Kami butuh lima tahun lagi untuk menyelesaikan tugas ini supaya betul-betul on the track, betul-betul tuntas," kata Djarot di Jakarta, Rabu.
Mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan pembangunan Jakarta yang kompleks perlu dilakukan secara berkelanjutan.
"Kami nggak cuma berwacana, ngomong-ngomong doang. Tapi apa kerjanya, apa hasilnya, bagaimana progresnya (kemajuan)," ujarnya.
Sebelumnya, Djarot mengatakan ia bersama Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) mengusung pembangunan Jakarta yang berpusat pada pengembangan kualitas hidup manusia (people centered development).
"Kami ingin membangun manusia seutuhnya, orientasi kami people centered development, pembangunan yang berpusat pada manusia," kata Djarot.
Dia mengatakan pencapaian pembangunan kualitas kehidupan manusia didasarkan pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Index Pembangunan Manusia merupakan kumpulan dari berbagai macam data yang terkait dengan kualitas kehidupan manusia," ujarnya.
Djarot mengatakan IPM Jakarta saat ini mencapai 78,99, angka tertinggi se-Indonesia.
"Muara pembangunan itu selalu terpusat kepada manusia tentu saja dengan lingkungan," tuturnya.
IPM yang semakin tinggi menunjukkan pembangunan yang semakin mengalami kemajuan dan kualitas kehidupan manusia atau penduduknya yang semakin meningkat, termasuk dalam mengakses hasil pembangunan untuk memperoleh kesejahteraan seperti pendapatan, kesehatan dan pendidikan.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017
Tags: