Kendari (ANTARA News) - Sebanyak 200 kepala keluarga (KK) di wilayah pesisir Desa Tambeanga, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara menikmati aliran listrik bertenaga surya.

Seorang warga Desa Tambeanga, Muhammad Syarif di Konawe Selatan, Rabu menuturkan rasa syukur setelah puluhan tahun menunggu baru merasakan listrik sekarang.

Dengan adanya penerangan listrik Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), masyarakat sangat bersyukur, karena anak-anak dapat belajar dimalam hari dan masyarakat sudah memperoleh berbagai informasi melalui media elektronik, ujaranya.

Syarif, warga setempat, juga mulai rutin melakukan pertemuan di balai desa saat malam hari, karena di waktu siang, mayoritas warga harus turun melaut.

"Walau kami telah menikmati listrik, warga desa Tambeanga, masih berharap adanya perhatian pemerintah, terutama jalan penghubung antardusun, tambatan perahu dan alat tangkap," imbuhnya.

Desa Tambeanga yang dulunya disebut sebagai daerah terisolir, kini mulai sedikit bangkit maju, namun hingga kini belum terjangkau jaringan telekomunikasi, sehingga masyarakat harus menyeberang ke pulau lain atau mencari dataran tinggi, untuk dapat berkomunikasi melalui telepon.

Di kampung tersebut telah terbangun satu unit gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri dan SMP Negeri, poliklinik desa, masjid sederhana dan sarana air bersih swadaya masyarakat.