Iran akan mulai ekspor gas ke Irak
11 Januari 2017 03:20 WIB
Ilustrasi--Pekerja melakukan aktivitas di area fasilitas pencairan gas alam di Tangguh LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat, Senin (21/9/2016). Tangguh LNG memiliki cadangan sebanyak 16 tcf (triliun kaki kubik) sementara produksi rata-rata sebesar 1,4 bcfd (miliar kaki kubik per hari) dan telah mengirimkan lebih dari 600 kargo LNG ke pasar lokal dan ekspor ke Asia dan Amerika. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Teheran (ANTARA News) - Iran siap mengirim gas alam ke Irak segera setelah Irak melakukan pembayaran, kata seorang pejabat bidang energi Irak seperti dikutip Press TV, Selasa.
Pipa yang menyambungkan jaringan gas Iran ke jaringan pipa Irak sudah terisi dengan gas alam, kata Wakil Menteri Perminyakan Iran, Amir-Hossein Zamaniniya.
"Iran siap untuk memulai ekspor gas ke Irak dan Irak juga sudah siap menerima pengiriman gas," kata Zamaniya.
Namun, ia menambahkan bahwa surat pernyataan pembayaran untuk proyek tersebut "belum dibuka" oleh Irak.
Iran akan memutar keran aliran gas segera setelah Baghdad melakukan pembayaran, ujarnya.
Menurut laporan, Iran dan Irak telah menandatangani perjanjian pada 2013 soal ekspor gas alam dari kilang South Pars ke Irak.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Iran akan mulai mengirim gas sebanyak 25 juta meter kubik setiap harinya ke kilang-kilang milik Irak di Sadr, Baghdad dan al-Mansuriya melalui pipa sepanjang 270 kilometer.
Proyek itu diperkirakan memberikan pemasukan sebesar 3,7 miliar dolar AS (Rp49,1 triliun) setiap tahun bagi Iran. Demikian laporan Xinhua.
(Uu.T008)
Pipa yang menyambungkan jaringan gas Iran ke jaringan pipa Irak sudah terisi dengan gas alam, kata Wakil Menteri Perminyakan Iran, Amir-Hossein Zamaniniya.
"Iran siap untuk memulai ekspor gas ke Irak dan Irak juga sudah siap menerima pengiriman gas," kata Zamaniya.
Namun, ia menambahkan bahwa surat pernyataan pembayaran untuk proyek tersebut "belum dibuka" oleh Irak.
Iran akan memutar keran aliran gas segera setelah Baghdad melakukan pembayaran, ujarnya.
Menurut laporan, Iran dan Irak telah menandatangani perjanjian pada 2013 soal ekspor gas alam dari kilang South Pars ke Irak.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Iran akan mulai mengirim gas sebanyak 25 juta meter kubik setiap harinya ke kilang-kilang milik Irak di Sadr, Baghdad dan al-Mansuriya melalui pipa sepanjang 270 kilometer.
Proyek itu diperkirakan memberikan pemasukan sebesar 3,7 miliar dolar AS (Rp49,1 triliun) setiap tahun bagi Iran. Demikian laporan Xinhua.
(Uu.T008)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: