Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan kesehatan adalah modal bangsa untuk berkompetisi di kancah global maka pemerintah memperhatikan sektor kesehatan agar sumber daya manusia kuat.

"Saya ingin agar negara kita bisa berkompetisi dengan negara-negara lain. Modalnya apa? Modalnya adalah sumber daya manusia," kata Jokowi dalam keterangan tertulis Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut presiden, SDM dapat memajukan daya kompetisi bangsa apabila dalam keadaan yang sehat. Tidak kalah penting dalam kesehatan tersebut adalah munculnya anak-anak sehat yang akan menjadi generasi penerus.

"Modalnya ya anak-anak kita ini, baik yang masih dalam kandungan maupun anak-anak yang masih sekolah. Mereka adalah calon generasi unggulan, untuk itu kita harus menjaga anak-anak kita," kata dia.

Pemerintah, kata presiden, berupaya memberi tambahan gizi kepada anak-anak penerus generasi agar masa depan bangsa kian cemerlang di masa mendatang.

"Tambahan gizi untuk anak-anak sangat penting, baik yang belum lahir atau masih dalam kandungan, maupun yang masih anak-anak. Manfaatnya bukan untuk sekarang tapi untuk yang akan datang 10 tahun atau 20 tahun ke depan agar kita menjadi bangsa unggulan," kata dia.

Dia mengatakan pemerintah sejak 2015 serius menangani permasalah gizi dengan memberikan makanan tambahan (PMT) sebagai salah satu upaya pengendalian gizi.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan kegiatan pemberian PMT di sejumlah daerah bertujuan menangani masalah gizi.

Dalam beberapa tindakan, kata dia, diperlukan upaya pemberian makanan tambahan bergizi bagi ibu hamil, bayi kurus dan anak sekolah.

"Pemerintah ingin melakukan perbaikan gizi, baik untuk ibu hamil, balita ataupun anak sekolah dasar agar kelak menjadi anak yang berkualitas, pandai dan cerdas serta menjadikan negara kita menjadi kuat," kata Menkes.