Gianyar, Bali (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Sutanto mengatakan, kepolisian masih melakukan penyelidikan mengenai motif peristiwa peledakan bom di terminal Mardika Kota Ambon, pada Rabu malam (25/4). "Belum ada pendekatan siapa pelakunya, masih menunggu hasil penyelidikan dari Polda Maluku," kata Sutanto, di Istana Tampak Siring, Bali, Kamis sore. Kedatangan Sutanto di Bali dalam rangka penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU), antara lain masalah ekstradisi RI dengan Singapura, di Bali, pada Jumat. Ditanya kemungkinan keterkaitan organisasi separatis Republik Maluku Selatan (RMS) pada peristiwa peledakan tersebut, Sutanto mengatakan, belum bisa memastikan. "Kita kan tidak boleh menduga-duga, harus berdasarkan bukti dan saksi, karena penyelidikan hukum tidak boleh menduga-duga," katanya. Akibat peledakan yang terjadi sekitar pukul 20.30 WIT itu, sedikitnya enam orang warga mengalami luka-luka dan harus dirawat di Rumah Sakit Alfatah Ambon. Pada hari peristiwa peledakan tersebut, Polda Maluku juga sempat menyita sejumlah bendera RMS yang disebut "benang raja" di sejumlah lokasi. (*)