Jakarta (ANTARA News) - Proses pemilihan kepala daerah Provinsi DKI Jakarta akhir pekan ini akan memasuki tahapan debat pasangan calon yang ditunggu-tunggu oleh publik ibu kota negara itu.

Debat publik yang diselenggarakan oleh KPU DKI Jakarta akan dibagi dalam beberapa tahap, masing-masing mengusung tema yang berbeda.

Masing-masing pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dapat memaparkan pandangan mereka terkait isu yang dibahas dan juga mengkritisi pandangan pasangan calon lainnya.

Dalam kampanye yang berlangsung pekan-pekan ini, para pasangan calon pemimpin Jakarta itu terus mengangkat sejumlah isu saat bertemu dengan konstituen mereka.

Selain menyampaikan rencana kerja bila terpilih memimpin ibu kota, mereka juga menjaring sebanyak mungkin keluhan warga dengan janji akan memperbaiki sektor-sektor yang memerlukan perhatian itu.

Seperti yang dilakukan oleh calon nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono yang menyiapkan strategi baru untuk meningkatkan elektabilitas dalam masa kampanye yang tersisa pada Januari hingga awal Februari 2017.

"Januari hingga seterusnya sampai 15 Februari, saya dan tim sudah menyiapkan strategi untuk meningkatkan elektabilitas, baik melalui kegiatan lapangan seperti ini maupun kegiatan lainnya," katanya dalam sebuah kesempatan.

Menurut dia, masa kampanye yang tinggal satu bulan lebih merupakan bentuk dari upaya sprint (lari cepat) terakhir sebelum pemilihan.

"Strategi tidak mungkin saya bongkar di sini. Yang jelas nanti akan terlihat dari penampilan saya di publik, penampilan sehari-hari dan pada saat akan dibuktikan," kata Agus.

Ia berharap strategi baru yang akan diterapkan efektif dan bisa benar benar memenangkan hati dan pikiran masyarakat Ibu Kota.

Meski begitu, ia mengaku akan terus melakukan gerilya lapangan karena hal tersebut merupakan kekuatan untuk dekat dengan masyarakat dan penting mendengarkan langsung aspirasi masyarakat serta masalah yang ada di tengah warga.

Sementara itu Calon gubernur DKI Jakarta nomor 2, Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan menuntaskan program kerja yang dicanangkannya beberapa waktu lalu.

"Tahun 2017 adalah tahun yang penuh ketidakpastian bagi warga Jakarta. Tapi saya akan tetap menyelesaikan program-program pembangunan yang sudah saya agendakan," kata Basuki dalam sebuah kesempatan.

Sejumlah program yang akan diselesaikan itu, di antaranya pembangunan pengelolaan sampah di Marunda dan Cengkareng yang memiliki kapasitas pengolahan hingga 3.000 ton per hari.

Selain itu, sambung dia, mengenai rencana trayek bus Transjakarta hingga ke perumahan dan gratis bagi warga DKI Jakarta yang sudah lanjut usia (lansia), termasuk dari wilayah Tangerang, Bekasi dan Bogor.

Pihaknya juga akan menyediakan bus khusus bagi penyandang disabilitas sekaligus membenahi trotoar untuk para pejalan kaki.

"Tahun 2017, semua warga DKI Jakarta juga sudah wajib memiliki Kartu Jakarta Sehat (KJS). Lalu, kami akan jadikan Rumah Sakit Sumber Waras sebagai rumah sakit khusus kanker," ujarnya.

Sementara itu, calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan dalam sejumlah kesempatan menyampaikan beberapa isu seperti pencegahan kebakaran berbasis lingkungan serta peningkatan kualitas pendidikan dan kewirausahaan di Ibu Kota Jakarta.

"Perlu ada monitoring di tingkat RT/RW dengan mendatangi rumah-rumah memeriksa apakah ada yang berisiko menyebabkan kebakaran. Begitu ada risiko, tinggal menunggu waktu saja untuk kejadian kebakaran," kata Anies dalam sebuah kesempatan.

Ia mengatakan penting untuk mengetahui segala risiko kebakaran baik yang berkaitan dengan kelistrikan, kompor maupun benda-benda cair yang mudah terbakar seperti bensin.

"Komponen terpenting adalah pencegahan dengan memberikan pemahaman kepada semua orang tentang risiko. Dengan begitu, mereka akan memasang alat-alat listrik dan menggunakan kompor dengan lebih berhati-hati," tuturnya.

Anies juga mengatakan program bantuan tunai akan tetap dilanjutkan disertai dengan program kewirausahaan dan pendidikan sehingga masyarakat miskin bisa lepas dari kemiskinan. Kegiatan usaha setahap demi setahap," kata Anies di Jakarta, Jumat lalu.

Menurutnya, akan ada pelatihan, bantuan permodalan dan bimbingan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha. Dengan begitu, warga miskin Jakarta bisa hidup mandiri tidak menggantungkan pada bantuan tunai.

Bersiap Debat
Debat pertama yang diinisiasi oleh KPU DKI Jakarta akan berlangsung pada akhir pekan ini. Masing-masing pasangan calon mengatakan tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi debat pertama tersebut.

Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat dalam sebuah kesempatan mengatakan pihaknya tidak ada persiapan khusus.

"Kami sudah siap sejak dulu, jadi tidak ada persiapan khusus, paling ya visi dan misi saja untuk lebih diperdalam lagi," katanya.

Djarot mengatakan pilkada adalah adu kompetensi program, visi dan misi gagasan ide, atau masalah yang bersifat umum sehingga jika ada penyerangan terhadap karakter tidaklah menjadi masalah.

Demikian juga Agus, yang tidak melakukan persiapan apapun untuk debat dan hanya berbekal pengetahuan yang didapat dari gerilya lapangan yang setiap hari dilakukannya.

Menurut dia, berinteraksi langsung dengan masyarakat secara otomatis membekali diri dengan permasalahan di Jakarta sehingga tidak perlu secara khusus menyiapkan sesuatu untuk debat.

"Sama seperti program yang telah saya sampaikan juga terkait keinginan untuk meningkatkan UMKM, tadi kita lihat ada beberapa jenis seperti tempe, konveksi dan lain sebagainya," ujarnya.

Ia juga menampung keinginan masyarakat dan komunitas terlibat dalam pembangunan Jakarta dengan bersama menghasilkan solusi untuk masalah yang ada.

Sementara, Sandiaga Uno mengatakan debat merupakan sarana para pasangan calon pemimpin Jakarta memapaparkan program mereka.

"Karena dengan debat diperbanyak itu bisa diberikan ruang bagi masing-masing pasangan calon untuk mengedepankan program-programnya," kata Sandiaga dalam sebuah kesempatan.

Dia menambahkan bahwa bersama pasangannya calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberikan demokrasi yang sejuk dan ingin merajut tenun warga Jakarta.

"Dan untuk itu warga Jakarta perlu tahu program kita, program kita bisa menyelesaikan, solusi warga Jakarta. Lapangan kerja, harga sembako murah dan biaya hidup yang terjangkau," kata Sandiaga.

Menurut dia, Jakarta membutuhkan gubernur yang fokus terhadap apa yang dibutuhkan warga Jakarta ke depan dan itu akan dilihat bila tampil di debat.

Debat publik antarpasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI akan diselenggarakan sebanyak tiga kali, yaitu pada 13 dan 27 Januari 2017, serta 10 Februari 2017.

Saat debat berlangsung, masyarakat Jakarta bisa melihat kapasitas masing-masing pasangan calon pemimpin Jakarta. Mana yang bisa memberikan pelayanan terbaik bagi warganya, bukan sekadar menjalani hari-hari memimpin Jakarta tanpa makna.