Sepuluh buaya kabur dari kebun binatang Thailand
7 Januari 2017 23:35 WIB
ilustrasi: Buaya Masih Terjerat Ban Sepeda Motor Seekor buaya yang terjerat sampah ban bekas sepeda motor muncul di permukaan Sungai Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (2/11/2016). Buaya dengan panjang sekitar empat meter itu hingga kini masih dalam kondisi terjerat sampah ban bekas, sementara upaya pertolongan terhadap buaya tersebut belum dilakukan karena minimnya peralatan serta tenaga ahli. (ANTARA/Mohamad Hamzah) ()
Bangkok (ANTARA News) - Setidaknya 10 buaya kabur dari kebun binatang di provinsi selatan Thailand, Nakhon Si Thammarat, sejak banjir melanda wilayah itu baru-baru ini, menurut laporan media setempat, Sabtu.
Wakil wali ibu kota provinsi tersebut, Manas Pongyeelar, mengatakan seluruh reptil, rusa dan berbagai jenis burung langka kabur dari Kebun Binatang Tha Lad. Ada lebih dari 10 buaya yang tinggal di kebun binatang tersebut dan beberapa di antaranya memiliki penjang hingga lima meter.
Pihak berwenang mengatakan buaya-buaya berenang keluar mengikuti aliran banjir. Para warga diperingatkan untuk lebih berhati-hati.
Petugas-petugas kota telah berupaya menemukan hewan-hewan yang kabur agar tidak memasuki wilayah permukiman.
Namun, seperti yang dilaporkan media, ketinggian air banjir membuat upaya itu sulit dilakukan.
Hujan deras dan banjir terus mengepung dan merusak 10 provinsi di selatan hingga berdampak kepada setidaknya 700.000 orang. Hujan dan banjir juga menyebabkan saranan transportasi, termasuk penerbangan, terputus.
Sejauh ini, sudah 12 orang tewas karena banjir, ungkap Kementerian Dalam Negeri, Sabtu, demikian Reuters.
(Uu.T008)
Wakil wali ibu kota provinsi tersebut, Manas Pongyeelar, mengatakan seluruh reptil, rusa dan berbagai jenis burung langka kabur dari Kebun Binatang Tha Lad. Ada lebih dari 10 buaya yang tinggal di kebun binatang tersebut dan beberapa di antaranya memiliki penjang hingga lima meter.
Pihak berwenang mengatakan buaya-buaya berenang keluar mengikuti aliran banjir. Para warga diperingatkan untuk lebih berhati-hati.
Petugas-petugas kota telah berupaya menemukan hewan-hewan yang kabur agar tidak memasuki wilayah permukiman.
Namun, seperti yang dilaporkan media, ketinggian air banjir membuat upaya itu sulit dilakukan.
Hujan deras dan banjir terus mengepung dan merusak 10 provinsi di selatan hingga berdampak kepada setidaknya 700.000 orang. Hujan dan banjir juga menyebabkan saranan transportasi, termasuk penerbangan, terputus.
Sejauh ini, sudah 12 orang tewas karena banjir, ungkap Kementerian Dalam Negeri, Sabtu, demikian Reuters.
(Uu.T008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: