Lhokseumawe (ANTARA News) - Kerusakan rumah warga di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, akibat angin kencang, hujan deras dan petir yang melanda daerah itu, bertambah.

Setelah dilakukan pendataan lebih lanjut, kerusakan rumah warga akibat angin kencang pada Jumat sore kemarin bertambah lagi menjadi 33 unit, sedangkan sebelumnya diberitakan hanya 24 unit.

Dengan rinciannya, sebanyak 26 unit rumah berada di Kecamatan Seunuddon dan tujuh unit lainnya berada di Kecamatan Tanah Jambo Aye. Sedangkan korban jiwa dilaporkan tidak ada.

"Data yang baru diperoleh petugas kita, kerusakan rumah di Seunuddon mencapai 26 unit, 24 rusak berat dan 2 lainnya rusak ringan," kata Camat Kecamatan Seunuddon, Fatwa Maulana, kepada wartawan, Sabtu.

Menurut Fatwa Maulana, tingkat kerusakan rumah warga di Kecamatan Seunuddon bervariasi. ada yang atapnya tercopot, pohon rubuh dan lain sebagainya.

"Kerusakannya yang kami hitung misalnya, ada lima lembar seng terkelupas dari atap. Sementara yang satu lembar dan dua lembar seng tidak kami hitung," katanya.

Camat menyebutkan, kerusakan rumah warga berada di sejumlah desa, seperti Desa Alue Barueh, Paya Dua Uram, Paya Dua Ujong, Lhok Geulitut, Lhok Rambideng, Ulee Titi, Cot Kafiraton dan Desa Blang Pha.

Sementara di Kecamatan Tanah Jambo Aye, polisi setempat menyebutkan ada ada 7 unit rumah yang rusak akibat angin kencang kemarin, di antaranya berada di Desa Matang Jurong dan Desa Tanjong Dalam.

Kepala Bidang Kedarutan dan Logistik, BPBD Aceh Utara, Khairuddin, mengatakan, saat ini timnya masih berada di lapangan, untuk mengecek ke berbagai daerah terkait bencana angin kencang tersebut.

"Untuk data lengkap dari kami belum ada, karena petugas pendataan sedang dalam perjalanan pulang. Kalau sudah direkap total kerusakan rumah akibat angin kencang kemarin itu, nanti kami kabari lagi," katanya