Brasilia (ANTARA News) - Kericuhan baru di satu penjara Brazil telah menewaskan 33 narapidana, kata seorang hakim.

Kerusuhan maut itu merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam satu pekan terakhir.

Kekacauan muncul pada Jumat pagi (6/1) di lembaga pemasyarakatan Monte Cristo di negara bagian utara, Roraima, demikian laporan Reuters.

Para narapidana dari satu kelompok pengedar narkoba membobol sel dan menyerbu sebuah bagian penjara yang menjadi tempat tahanan para narapidana dari kelompok saingannya, kata Sekretaris Kehakiman Roraima, Uziel Castro.

Huru-hara tersebut terjadi lima hari setelah kerusuhan serupa muncul di Manaus, ibu kota negara bagian Amazonas, yang menewaskan 56 orang. Dalam insiden tersebut, para narapida anggota kelompok pengedar narkoba Familia de Norte membunuhi banyak napi dari kelompok musuhnya, Primer Comando de Capital (PCC).

Polisi-polisi antihuru-hara telah memasuki wilayah penjara dan mengendalikan situasi, kata Castro.

Surat kabar harian O Globo melaporkan bahwa penjara itu sebetulnya dirancang untuk menampung 700 narapidana namun diisi oleh 1.475 orang.

Laporan-laporan awal mengatakan serangan tersebut dipimpin oleh PCC untuk melawan Familia de Norte kendati belum dipastikan apakah ada kaitan antara insiden Jumat dan kerusuhan pada Minggu.

Castro, seperti dikutip O Globo, mengatakan kaitan semacam itu bisa ditepis karena lembaga pemasyarakatan Monte Cristo kemungkinan hanya dihuni para anggota PCC dan narapidana-narapidana lainnya yang tidak memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok kejahatan.

"Tidak ada dasarnya untuk menganggap bahwa (kericuhan) ini merupakan aksi balas dendam atau pembalasan atas apa yang telah terjadi di Manaus. Memang ada persaingan di antara mereka, tapi balas dendam tidak akan terjadi karena tidak ada anggota kelompok-kelompok kejahatan lainnya di dalam penjara ini," demikian Castro.