Rumah di Blitar rusak diterjang angin kencang
6 Januari 2017 19:47 WIB
ilustrasi: Pekerja membersihkan puing tribun stadion R. Soenarto Hadiwidjojo yang ambruk akibat disapu angin kencang, Pamekasan, Jawa Timur, Rabu (4/1/2017). Stadion milik sebuah yayasan sosial yang dibangun tahun 1950 itu, ambruk setelah disapu angin puting beliung. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)
Blitar (ANTARA News) - Sejumlah rumah di Kota Blitar, Jawa Timur, rusak setelah diterjang angin kencang yang terjadi sesaat setelah hujan deras di kota ini, Jumat.
Arifin, salah seorang warga mengemukakan hujan turun sangat deras sejak Jumat siang hingga sore. Secara tiba-tiba, dari arah barat terdapat angin kencang dan langsung menerjang rumah warga.
"Awalnya hujan turun deras dan lalu disusul angin kencang, mengenai rumah warga. Gentengnya banyak yang berjatuhan," katanya pada wartawan di Blitar.
Ia mengatakan, terjangan angin kencang itu juga hanya sebentar, sekitar lima menit. Namun, dampak yang ditimbulkannya sangat besar. Selain banyak atap yang menyilap, juga runtuh. Bahkan, sejumlah pohon juga ambruk.
Salah satu rumah yang terkena adalah milik Pariyem, warga Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Teras rumahnya yang terbuat dari beton ambrol, setelah tertimpa pohon beringin besar yang tumbang. Selain itu, tiang dari beton pun patah menjadi beberapa bagian akibat tertipa pohon tersebut.
Setelah hujan deras terang, warga membantu membersihkan rumahnya dari pohon tumbang itu. Namun, karena terbatasnya alat, pembersihan masih dilakukan secara manual. Rencananya, nanti akan mendatangkan mesin pemotong pohon, untuk memudahkan memotong batang serta dahan pohon yang sudah ambruk itu.
Selain rumah Pariyem, terdapat sedikitnya lima rumah dan satu kandang yang rusak akibat terjangan angin kencang itu. Bangunan itu juga rusak, namun tidak terlalu parah ketimbang rumah Pariyem.
Sementara itu, Lurah Sukorejo Jito Baskoro mengatakan timnya masih melakukan pendataan terkait dengan rumah yang rusak akibat terjangan angin kencang itu.
"Yang jelas, dua rumah kondisinya rusak parah, sementara ada beberapa rumah lainnya yang juga terkena angin kencang itu, tapi tidak separah di dua rumah itu," kata Jito.
Jito juga menambahkan, hingga kini belum ada laporan terkait warga yang terluka akibat terkena reruntuhan bangunan maupun terkena pohon ambruk. Namun, ia menegaskan tim masih terus melakukan pendataan jumlah pasti rumah yang rusak serta kerugian yang diderita.
Arifin, salah seorang warga mengemukakan hujan turun sangat deras sejak Jumat siang hingga sore. Secara tiba-tiba, dari arah barat terdapat angin kencang dan langsung menerjang rumah warga.
"Awalnya hujan turun deras dan lalu disusul angin kencang, mengenai rumah warga. Gentengnya banyak yang berjatuhan," katanya pada wartawan di Blitar.
Ia mengatakan, terjangan angin kencang itu juga hanya sebentar, sekitar lima menit. Namun, dampak yang ditimbulkannya sangat besar. Selain banyak atap yang menyilap, juga runtuh. Bahkan, sejumlah pohon juga ambruk.
Salah satu rumah yang terkena adalah milik Pariyem, warga Kelurahan/Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar. Teras rumahnya yang terbuat dari beton ambrol, setelah tertimpa pohon beringin besar yang tumbang. Selain itu, tiang dari beton pun patah menjadi beberapa bagian akibat tertipa pohon tersebut.
Setelah hujan deras terang, warga membantu membersihkan rumahnya dari pohon tumbang itu. Namun, karena terbatasnya alat, pembersihan masih dilakukan secara manual. Rencananya, nanti akan mendatangkan mesin pemotong pohon, untuk memudahkan memotong batang serta dahan pohon yang sudah ambruk itu.
Selain rumah Pariyem, terdapat sedikitnya lima rumah dan satu kandang yang rusak akibat terjangan angin kencang itu. Bangunan itu juga rusak, namun tidak terlalu parah ketimbang rumah Pariyem.
Sementara itu, Lurah Sukorejo Jito Baskoro mengatakan timnya masih melakukan pendataan terkait dengan rumah yang rusak akibat terjangan angin kencang itu.
"Yang jelas, dua rumah kondisinya rusak parah, sementara ada beberapa rumah lainnya yang juga terkena angin kencang itu, tapi tidak separah di dua rumah itu," kata Jito.
Jito juga menambahkan, hingga kini belum ada laporan terkait warga yang terluka akibat terkena reruntuhan bangunan maupun terkena pohon ambruk. Namun, ia menegaskan tim masih terus melakukan pendataan jumlah pasti rumah yang rusak serta kerugian yang diderita.
Pewarta: Destyan Hendri Sujarwoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: