Anggota DPR: tuntaskan kasus kebakaran kapal Zahro Express
6 Januari 2017 17:31 WIB
Pencarian Korban Kapal Terbakar Sejumlah personel Basarnas mencari korban Kapal Zahro Express yang terbakar menggunakan perahu karet di Perairan Teluk Jakarta, Senin (2/1/2017). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi V DPR Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz ingin Kementerian Perhubungan dapat melakukan investigasi yang mendalam dan menyeluruh sehingga kasus kebakaran kapal penumpang Zahro Express juga benar-benar bisa dituntaskan.
Neng Eem dalam keterangan tertulisnya, Jumat, mengatakan, penuntasan kasus tersebut penting sebagai evaluasi dan pembelajaran bagi pemerintah dalam menyelenggarakan angkutan perhubungan laut yang benar-benar mengutamakan faktor keselamatan.
Untuk itu, ujar politisi PKB tersebut juga setuju dengan usulan dan keinginan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang sejumlah kerabatnya juga menjadi korban, agar dapat dibentuk panitia khusus untuk menuntaskan kasus tersebut.
Dia menegaskan bahwa kasus itu perlu dijadikan momentum perbaikan pengelolaan angkutan laut nasional, terutama mengingat salah satu program andalan Presiden Joko Widodo adalah pencanangan terwujudnya Tol Laut.
Neng mengkhawatirkan bila tidak ada penuntasan yang disertai dengan pembenahan serta perbaikan yang menyeluruh, ke depannya tingkat kepercayaan terhadap angkutan perhubungan laut juga dapat berkurang.
Dia menyoroti antara lain manifes kapal yang tidak sesuai jumlah penumpang sesungguhnya, serta kapal yang memiliki sertifikasi kelayakan tetapi tidak dilengkapi dengan fasilitas keselamatan yang memadai.
Neng Eem dalam keterangan tertulisnya, Jumat, mengatakan, penuntasan kasus tersebut penting sebagai evaluasi dan pembelajaran bagi pemerintah dalam menyelenggarakan angkutan perhubungan laut yang benar-benar mengutamakan faktor keselamatan.
Untuk itu, ujar politisi PKB tersebut juga setuju dengan usulan dan keinginan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang sejumlah kerabatnya juga menjadi korban, agar dapat dibentuk panitia khusus untuk menuntaskan kasus tersebut.
Dia menegaskan bahwa kasus itu perlu dijadikan momentum perbaikan pengelolaan angkutan laut nasional, terutama mengingat salah satu program andalan Presiden Joko Widodo adalah pencanangan terwujudnya Tol Laut.
Neng mengkhawatirkan bila tidak ada penuntasan yang disertai dengan pembenahan serta perbaikan yang menyeluruh, ke depannya tingkat kepercayaan terhadap angkutan perhubungan laut juga dapat berkurang.
Dia menyoroti antara lain manifes kapal yang tidak sesuai jumlah penumpang sesungguhnya, serta kapal yang memiliki sertifikasi kelayakan tetapi tidak dilengkapi dengan fasilitas keselamatan yang memadai.
Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017
Tags: