Polisi periksa istri siri Dodi Triono
4 Januari 2017 23:48 WIB
Dokumentasi--Pembunuhan Di Pulomas Utara. Petugas kepolisian berjaga di depan rumah lokasi pembunuhan di Jalan Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016). Sebanyak sebelas orang, diantaranya enam orang tewas setelah disekap para pelaku di dalam kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter, sementara lima korban selamat. (ANTARA/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Petugas Polres Metro Jakarta Timur memeriksa istri siri Doni Triono, Agnesya Kalangi, terkait perampokan di Pulomas Pulogadung yang menewaskan enam korban.
"Pemeriksaan dilakukan sejak pukul 14.00 WIB siang," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana, di Jakarta Rabu.
Sapta menyebutkan Agnesya mengaku tidak pernah berkunjung ke rumah Dodi selama menjalin pernikahan siri sejak 2015.
Selama menjalin hubungan dengan Dodi, Agnesya menghuni satu unit apartemen, sehingga tidak mengetahui aktivitas di rumah suaminya itu.
Agnesya juga tidak mengetahui barang Dodi yang hilang saat rumahnya disatroni komplotan perampok pimpinan Ramlan Butar Butar.
Sapta mengungkapkan Agnesya mengetahui suaminya menjadi korban meninggal dunia aksi perampok, setelah diberitahu mantan asisten rumah tangganya.
Sapta memastikan peristiwa yang menimpa keluarga Dodi itu merupakan aksi perampokan, dan tidak terkait masalah keluarga maupun persaingan bisnis Dodi.
Sebelumnya, petugas gabungan menangkap Ridwan Sitorus alias Marihot Sitorus alias Ius Pane di Pool Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) Jalan Sisingamangaraja Medan Sumatera Utara pada Minggu (1/1) pukul 07.45 WIB.
Ius Pane menjadi pelaku perampokan bersama tersangka yang sebelumnya telah ditangkap, yakni Ramlan Butar Butar (meninggal dunia), Erwin Situmorang dan Alfin Bernius Sinaga di rumah Dodi Triono kawasan Pulomas Kayuputih Jakarta Timur pada Selasa (27/12).
Para tersangka menyekap 11 orang di kamar mandi berukuran 1,5 meter X 1,5 meter, sehingga menewaskan enam korban dan lima korban lainnya selamat.
"Pemeriksaan dilakukan sejak pukul 14.00 WIB siang," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana, di Jakarta Rabu.
Sapta menyebutkan Agnesya mengaku tidak pernah berkunjung ke rumah Dodi selama menjalin pernikahan siri sejak 2015.
Selama menjalin hubungan dengan Dodi, Agnesya menghuni satu unit apartemen, sehingga tidak mengetahui aktivitas di rumah suaminya itu.
Agnesya juga tidak mengetahui barang Dodi yang hilang saat rumahnya disatroni komplotan perampok pimpinan Ramlan Butar Butar.
Sapta mengungkapkan Agnesya mengetahui suaminya menjadi korban meninggal dunia aksi perampok, setelah diberitahu mantan asisten rumah tangganya.
Sapta memastikan peristiwa yang menimpa keluarga Dodi itu merupakan aksi perampokan, dan tidak terkait masalah keluarga maupun persaingan bisnis Dodi.
Sebelumnya, petugas gabungan menangkap Ridwan Sitorus alias Marihot Sitorus alias Ius Pane di Pool Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) Jalan Sisingamangaraja Medan Sumatera Utara pada Minggu (1/1) pukul 07.45 WIB.
Ius Pane menjadi pelaku perampokan bersama tersangka yang sebelumnya telah ditangkap, yakni Ramlan Butar Butar (meninggal dunia), Erwin Situmorang dan Alfin Bernius Sinaga di rumah Dodi Triono kawasan Pulomas Kayuputih Jakarta Timur pada Selasa (27/12).
Para tersangka menyekap 11 orang di kamar mandi berukuran 1,5 meter X 1,5 meter, sehingga menewaskan enam korban dan lima korban lainnya selamat.
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: