Jakarta (ANTARA News) - Kontroversi mencuat ketika calon Ibu Negara AS Melania Trump memilih untuk mengenakan gaun hitam dari label Italia Dolce & Gabbana seharga 1,950 poundsterling (Rp32 juta) saat merayakan malam tahun baru di Palm Beach, Florida.
Ini bukan pertama kalinya Melania Trump mengenakan busana dari Dolce & Gabbana selama beberapa bulan terakhir, namun ini pertama kalinya salah satu perancang dari Dolce & Gabbana mengeluarkan komentar.
Jauh dari rasa khawatir karena bajunya diasosiasikan dengan kepresidenan Trump, Stefano Gabbana justru senang.
Dilansir Glamour, perancang itu mengunggah foto Trump dalam busana tersebut di Instagram, serta berterimakasih karena sudah memilih labelnya.
Gabbana menulis, "Melania Trump #DGwoman ❤❤❤❤❤ thank you #madeinitaly."
Unggahan itu menuai kontroversi karena banyak orang yang protes dengan Gabbana. Ia berargumen itu "hanya satu gaun" dan jelas bukan pernyataan politik.
Belum jelas apakah Gabbana memang mendandani Trump atau Trump memang memakai busana itu tanpa sepengetahuan si perancang.
Di dunia mode, ada perancang yang terang-terangan menolak mendandani Melania Trump, seperti Sophie Theallet yang karyanya sering dikenakan Michelle Obama. Begitu pula dengan Tom Ford, Derek Lam dan Marc Jacobs.
Sementara itu, Tommy Hilfiger berpendapat orang-orang seharusnya tidak membuatnya jadi politis, sedangkan Calvin Klein, Thom Browne dan Diane von Furstenberg adalah sebagian perancang yang bersedia mendandani Trump.
Akun resmi label Dolce & Gabbana tidak mengunggah apa pun mengenai penampilan Trump atau pun komentar dari Gabbana.
Kontroversi Melania Trump dan gaun Dolce & Gabbana
4 Januari 2017 12:01 WIB
Melania Trump (REUTERS/Carlo Allegri)
Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: