Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan peran penting pasar modal dalam perekonomian Indonesia dan berharap pelaku pasar modal memperbaiki kinerja.

"Kami semua paham, untuk membangun perekonomian agar memiliki pemerataan yang dapat dinikmati masyarakat butuh investasi di berbagai bidang, bursa dapat menjembatani itu," katanya saat menyampaikan sambutan pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia awal tahun 2017 di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan pasar modal bisa menjembatani dan memfasilitasi masyarakat yang butuh investasi dan memberi kesempatan bagi pengusaha yang membutuhkan dana untuk melakukan ekspansi.

Oleh karena itu dia berharap jumlah perusahaan atau emiten di bursa terus bertambah.

"Saya sangat harapkan kepada pelaku pasar modal untuk memperbaiki kinerja bukan hanya sisi kapitalisasi pasar, namun juga jumlah perusahaan yang bisa masuk bursa. Terdapat 16 emiten baru pada 2016, terendah dalam tujuh tahun terakhir," katanya.

Pasar modal, ia melanjutkan, perlu melakukan refleksi karena pertumbuhan kapitalisasi pasar yang tidak diikuti dengan pertumbuhan jumlah perusahaan bukan indikator yang sehat dan membanggakan.

Sri Mulyani juga meminta seluruh pelaku pasar modal, baik emiten, Self Regulatory Organization (SRO) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bersama-sama berupaya meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap pasar modal.

"Pasar modal bisa menjadi wahana demokratisasi perekonomian Indonesia, maka itu perlu melakukan policy menciptakan dorongan agar masuk bursa merupakan sesuatu yang mudah dan bukan sesuatu yang ekslusif, ini membutuh kerja keras semua," katanya.

Ia mengatakan bahwa pemerintah juga akan terus mendukung pasar modal, salah satunya dari sisi kebijakan ekonomi, agar pelaku pasar modal dan perusahaan semakin maju dan berkontribusi kepada pembangunan nasional.


Apresiasi

Menteri Keuangan juga menyampaikan penghargaan karena kinerja indeks harga harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi salah satu yang mencatatkan hasil terbaik di kawasan Asia Pasifik dengan mencatatkan pertumbuhan 15,32 persen pada 2016.

"Saya senang IHSG menjadi the best second di kawasan Asia Pasifik dengan mencatatkan pertumbuhan 15,32 persen. Itu lebih tinggi dari pertumbuhan kredit atau ekonomi secara umum," katanya.

Ia menambahkan pemerintah berusaha meningkatkan peran investasi untuk meningkatkan perekonomian domestik, agar tidak hanya bergantung pada konsumsi atau belanja pemerintah.

"Pemerintah akan terus memperbaiki kebijakan sistem investasi apakah berasal dari 14 paket kebijakan atau investasi di bidang infrastruktur atau simplikasi debirokratisasi berbagai kebijakan untuk memacu interkoneksi konektifitas antar-daerah di Indonesia karena potensi di berbagai daerah masih bisa ditingkatkan," kata Menteri Keuangan.