Palembang (ANTARA News) - Buah durian dari Bengkulu dan beberapa daerah Sumatera Selatan seperti Tebing Tinggi ibu kota Kabupaten Empat Lawang, sejak sebulan terakhir membanjiri Kota Palembang.

Buah itu hingga Senin banyak dijual di pinggir jalan Simpang BLK Kenten, Jalan Demang Lebar Daun, Bukit Besar, Jalan Soekarno Hatta menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, dan di beberapa kawasan lain.

Pedagang buah durian di pinggir jalan dengan membuka lapak kaki lima dan memanfaatkan mobil bak terbuka.

Salah seorang pedagang buah durian Mulyadi mengatakan, buah durian mulai banyak dijual sejak November 2016, namun menjelang akhir tahun hingga awal 2017 ini pasokannya bertambah banyak.

Buah durian yang dijual sekarang ini berasal dari Provinsi tetangga Bengkulu dan daerah Sumsel seperti Tebing Tinggi, dan biasanya setelah panen besar ini paling lama satu bulan ke depan pasokannya sudah habis dan menunggu daerah lain lagi panen baru bisa jualan kembali.

Buah durian ini cukup banyak diminati apalagi menjelang pergantian tahun 2016 ke 2017, banyak warga kota yang merayakan pesta malam tahun baru menyuguhkan durian sebagai salah satu makanan untuk tamu undangan.

Buah durian dijual dengan harga bervariasi tergantung besar kecilnya ukuran, paling murah diual Rp20.000 per buah dan paling tinggi ditawarkan Rp65.000 per buah, kata pedagang buah durian itu.

Sementara salah seorang pembeli, Tania mengatakan, dia membeli buah durian ini selain untuk dimakan langsung ada juga yang dibuat kolak dan diawetkan untuk dijadikan sambal dan penyedap makan nasi.

"Buah durian bisa diolah menjadi bermacam-macam makanan, jika tidak habis dimakan dapat dijadikan kolak sebagai makanan ringan kal sore hari, bahkan bisa dibuat dodol durian yang dikenal di daerah ini dengan sebutan lempok durian," ujar dia.