Jakarta (ANTARA News) - Menhub Budi Karya Sumadi menunjuk PT Pelayaran Nasional Indonesia dan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry untuk melayani penumpang dari Pelabuhan Muara Angke ke Kepulauan Seribu.

"Kami akan tingkatkan servis dengan menunjuk Pelni dan ASDP untuk menggantikan kapal rakyat," ujar dia usai menjenguk korban kecelakaan kapal Zahro Express di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Senin.

Dalam tiga hari ke depan, pihaknya meminta Pelni atau PT Pelayaran Nasional Indonesia untuk menyubtitusi kekurangan-kekurangan dari kapal rakyat.

"Saya tadi sudah berkoordinasi dengan Pak Dirut (Pelni) agar diakomodasi," tutur dia.

Menurut dia, kedua perusahaan plat merah itu dapat diandalkan dan akan memberikan pelayanan yang jauh lebih baik.

Ada pun dalam waktu dekat, Kemenhub akan melakukan pengecekan kapal yang beroperasi di Muara Angke, kapal yang dinyatakan aman akan diberikan kesempatan untuk melayani penumpang, sementara yang tidak sesuai standar keamanan akan dilarang.

Budi Karya berharap kapal rakyat memiliki pelayanan yang lebih baik untuk penumpang dan memperhatikan sisi keselamatan dengan serius.

"Kapal rakyat harus menambah pelayanan yang bersifat keamanan dan kenyamanan. Kapal rakyat akan kami nilai, pada mereka yang punya kualifikasi baru diperbolehkan berlayar," ujar dia.

Berdasarkan data Kemenhub, hingga Senin (2/1), penumpang KM. Zahro Express dipastikan berjumlah 184 orang dengan rincian korban selamat sebanyak 130 orang, korban meninggal di RS Polri 22 orang dan RS Cipto Mangunkusumo 1 orang.

Sementara korban dirawat RS Atmajaya 22 orang, empat di antaranya dirujuk ke RSPAD dan satu orang ke RS Polri, di RS PIK dua orang dan RS Pluit tujuh orang.

KM Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar di sekitar Pelabuhan Muara Angke Jakarta Utara pada Minggu pukul 09.00 WIB ketika mengangkut ratusan orang ke Pulau Tidung.