Masyarakat agar jangan tuntut prestasi di SEA Games 2017
30 Desember 2016 23:28 WIB
Dokumentasi perenang indah Indonesia, Anisa Fetrianti dan Claudia M Suyanto, beraksi dalam pertandingan Final Duet Renang Indah Sea Games ke-28 di OCBC Aquatic Centre, Singapura, Kamis (4/6/15). Fetrianti dan Suyanto berhasil meraih juara III setelah Malaysia dan Singapura sehingga meraih medali perunggu dengan total nilai 70.4333. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, berharap masyarakat tidak menuntut prestasi Indonesia dalam SEA Games 2017 menyusul fokus kontingen Merah-Putih adalah Asian Games 2018.
Selain SEA Games, kata dia, di Jakarta, Jumat, kontingen Merah-Putih juga tidak menetapkan target pada kejuaraan uji-coba Asian Games yang akan berlangsung pada akhir 2017 di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
"Itu adalah kejuaraan uji coba. Atlet-atlet yang akan mengikuti adalah atlet-atlet muda dan bukan atlet pelatnas," kata dia.
Kementerian Pemuda dan Olahraga justru akan fokus pada atlet-atlet pelatnas yang akan menjalani pelatihan di pemusatan pelatihan Olimpiade atau Pusat Olimpiade, di Cibubur, Jakarta Timur.
"Kami akan memberikan perhatian penuh kepada atlet-atlet di Pusat Olimpiade demi prestasi dalam Asian Games. Satlak Prima akan terus mengawal para atlet dengan pendekatan ilmu pengetahuan keolahragaan," katanya.
Penyiapan Pusat Olimpiade yang akan berganti nama menjadi Institut Olahraga Indonesia itu menjadi satu dari empat program kerja prioritas Kemenpora pada 2017.
Tiga program kerja prioritas lain Kementerian Pemuda dan Olahraga pada 2017 adalah persiapan pelaksanaan Asian Games 2018, persiapan pelaksanaan Asian Paragames 2018, dan penyelenggaraan Program Indonesia Emas.
Selain SEA Games, kata dia, di Jakarta, Jumat, kontingen Merah-Putih juga tidak menetapkan target pada kejuaraan uji-coba Asian Games yang akan berlangsung pada akhir 2017 di kawasan Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
"Itu adalah kejuaraan uji coba. Atlet-atlet yang akan mengikuti adalah atlet-atlet muda dan bukan atlet pelatnas," kata dia.
Kementerian Pemuda dan Olahraga justru akan fokus pada atlet-atlet pelatnas yang akan menjalani pelatihan di pemusatan pelatihan Olimpiade atau Pusat Olimpiade, di Cibubur, Jakarta Timur.
"Kami akan memberikan perhatian penuh kepada atlet-atlet di Pusat Olimpiade demi prestasi dalam Asian Games. Satlak Prima akan terus mengawal para atlet dengan pendekatan ilmu pengetahuan keolahragaan," katanya.
Penyiapan Pusat Olimpiade yang akan berganti nama menjadi Institut Olahraga Indonesia itu menjadi satu dari empat program kerja prioritas Kemenpora pada 2017.
Tiga program kerja prioritas lain Kementerian Pemuda dan Olahraga pada 2017 adalah persiapan pelaksanaan Asian Games 2018, persiapan pelaksanaan Asian Paragames 2018, dan penyelenggaraan Program Indonesia Emas.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: