SEA Games 2017 tanpa target
30 Desember 2016 21:16 WIB
Dokumentasi peloncat indah Indonesia, Eka P Indah (atas) dan Sari A Suprihatin, bertanding di babak final nomor 3 Meter Springboard Synchronised putri SEA Games ke-28, di OCBC Aquatic Centre, Singapura, Senin (8/6). Pasangan Indonesia gagal mendapatkan medali. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menegaskan Indonesia tidak menetapkan target dalam SEA Games 2017 menyusul orientasi prestasi dalam Asian Games 2018 dan Olimpiade 2020.
"Kami hanya akan mengirim maksimal 250 atlet pada SEA Games 2017 di Malaysia Pada SEA Games 2015, kami mengirim lebih dari 500 atlet," ujar dia, dalam diskusi Refleksi Akhir Tahun 2016, di Jakarta, Jumat.
SEA Games 2017, kata dia, sebagai kejuaraan multi-cabang olahraga tingkat Asia Tenggara hanya menjadi batu loncatan bagi atlet-atlet Indonesia terutama pada sejumlah cabang olahraga prioritas.
"SEA Games perhelatan olahraga yang berorientasi pada persahabatan negara-negara Asia Tenggara. Sejumlah cabang olahraga non-Olimpiade juga akan dipertandingkan di sana," katanya.
Meskipun tidak menetapkan target, Nahrawi tetap akan memberikan bonus bagi setiap atlet yang meraih medali dalam SEA Games 2017. "Tetap ada bonusnya, tapi nilainya berbeda dengan sebelumnya," ujar dia.
"Kami hanya akan mengirim maksimal 250 atlet pada SEA Games 2017 di Malaysia Pada SEA Games 2015, kami mengirim lebih dari 500 atlet," ujar dia, dalam diskusi Refleksi Akhir Tahun 2016, di Jakarta, Jumat.
SEA Games 2017, kata dia, sebagai kejuaraan multi-cabang olahraga tingkat Asia Tenggara hanya menjadi batu loncatan bagi atlet-atlet Indonesia terutama pada sejumlah cabang olahraga prioritas.
"SEA Games perhelatan olahraga yang berorientasi pada persahabatan negara-negara Asia Tenggara. Sejumlah cabang olahraga non-Olimpiade juga akan dipertandingkan di sana," katanya.
Meskipun tidak menetapkan target, Nahrawi tetap akan memberikan bonus bagi setiap atlet yang meraih medali dalam SEA Games 2017. "Tetap ada bonusnya, tapi nilainya berbeda dengan sebelumnya," ujar dia.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: