Angkutan barang Jakarta-Bandung disarankan gunakan kereta api
29 Desember 2016 20:06 WIB
Pekerja melakukan koordinasi saat memperbaiki jembatan Cisomang yang mengalami pergeseran 53 cm di Jalan Tol Purbaleunyi KM 100, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (23/12/2016). Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi, mengatakan kemiringan jembatan terjadi karena adanya pergeseran permukaan tanah yang menjadi pijakan fondasi akibat curah hujan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Bandung (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat menyarankan aktivitas angkutan barang dari Jakarta ke Bandung atau sebaliknya sebaiknya menggunakan moda transportasi kereta api selama perbaikan Jembatan Cisomang di Tol Purbaleunyi KM 100+700.
"Jadi perbaikannya, Jembatan Cisomang di Tol Purbaleunyi kilometer 100, memang berdampak langsung pada pendistribusian barang," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, di Bandung, Kamis.
Ia menuturkan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) saat ini telah menyediakan enam perjalanan setiap harinya untuk mendistribusikan barang dengan moda transportasi kereta api.
"Untuk moda angkutan barang, mungkin bisa ke kereta api. Ada enam keberangkatan yang disiapkan. Nanti bisa diangkut di Cikarang dan dibawa di peti kemas sana," kata dia.
Menurut dia, saat ini truk dengan beban berat atau masuk golongan kendaraan II sampai IV tidak bisa melintas di Purbaleunyi khususnya ke Jembatan Cisomang.
Pengaturan arus lalu lintas, kata dia, diberlakukan jajaran kepolisian di mana kendaraan yang datang dari arah Jakarta untuk keluar di Dawuan, Sadang atau Jatiluhur.
"Pengaturannya ialah dikeluarkan ke arteri jalan nasional sana dan sebaliknya di mana kendaraan yang datang dari Bandung dibuang di Padalarang atau Cikamuning," kata dia.
Ia mengatakan untuk meminimalisir menumpuknya kendaraan di jalur arteri, sementara ruas jalan yang tidak begitu besar, pihaknya menyarankan alternatif angkutan kereta api kepada pengusaha yang sebelumnya biasa menggunakan jalur Purbaleunyi itu.
"Di dalam satu perjalanan kereta api, 16 kontainer siap mengangkut kebutuhan distribusi dan logistik dengan jumlah besar. Sehingga per hari bisa enam kereta api rangkaiannya dengan 16 kontainer. PT KAI sudah siap perpindahan moda tersebut. Kalau dari Bandung bisa dari Gedebage," kata dia.
Sebelumnya Pemerintah melalui Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan dan Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membatasi beban lalu lintas Jembatan Cisomang pada Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) di KM 100+700.
"Pak Menteri PUPR setuju atas saran kami untuk membatasi beban lalu lintas di Jembatan Cisomang," kata Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku Ketua KKJTJ Arie Setiadi Moerwanto kepada pers di Jakarta, Jumat (23/12).
Menurut dia, seusai laporan Badan Usaha Jalan Tol PT Jasa Marga pada Kamis, 22 Desember 2016, telah terjadi pergeseran (deformasi) pada pilar kedua (P2) yang sudah melebihi batas izin yang disyaratkan, namun demikian vibrasi jembatan tersebut masih dalam ambang batas aman.
Oleh karena itu, katanya, pihaknya menyarankan kepada Menteri PUPR untuk melakukan langkah-langkah demi terjaminnya keselamatan pengguna jalan tol maka perlu dilakukan upaya pembatasan bebannya.
"Jadi perbaikannya, Jembatan Cisomang di Tol Purbaleunyi kilometer 100, memang berdampak langsung pada pendistribusian barang," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik, di Bandung, Kamis.
Ia menuturkan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) saat ini telah menyediakan enam perjalanan setiap harinya untuk mendistribusikan barang dengan moda transportasi kereta api.
"Untuk moda angkutan barang, mungkin bisa ke kereta api. Ada enam keberangkatan yang disiapkan. Nanti bisa diangkut di Cikarang dan dibawa di peti kemas sana," kata dia.
Menurut dia, saat ini truk dengan beban berat atau masuk golongan kendaraan II sampai IV tidak bisa melintas di Purbaleunyi khususnya ke Jembatan Cisomang.
Pengaturan arus lalu lintas, kata dia, diberlakukan jajaran kepolisian di mana kendaraan yang datang dari arah Jakarta untuk keluar di Dawuan, Sadang atau Jatiluhur.
"Pengaturannya ialah dikeluarkan ke arteri jalan nasional sana dan sebaliknya di mana kendaraan yang datang dari Bandung dibuang di Padalarang atau Cikamuning," kata dia.
Ia mengatakan untuk meminimalisir menumpuknya kendaraan di jalur arteri, sementara ruas jalan yang tidak begitu besar, pihaknya menyarankan alternatif angkutan kereta api kepada pengusaha yang sebelumnya biasa menggunakan jalur Purbaleunyi itu.
"Di dalam satu perjalanan kereta api, 16 kontainer siap mengangkut kebutuhan distribusi dan logistik dengan jumlah besar. Sehingga per hari bisa enam kereta api rangkaiannya dengan 16 kontainer. PT KAI sudah siap perpindahan moda tersebut. Kalau dari Bandung bisa dari Gedebage," kata dia.
Sebelumnya Pemerintah melalui Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan dan Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membatasi beban lalu lintas Jembatan Cisomang pada Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) di KM 100+700.
"Pak Menteri PUPR setuju atas saran kami untuk membatasi beban lalu lintas di Jembatan Cisomang," kata Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selaku Ketua KKJTJ Arie Setiadi Moerwanto kepada pers di Jakarta, Jumat (23/12).
Menurut dia, seusai laporan Badan Usaha Jalan Tol PT Jasa Marga pada Kamis, 22 Desember 2016, telah terjadi pergeseran (deformasi) pada pilar kedua (P2) yang sudah melebihi batas izin yang disyaratkan, namun demikian vibrasi jembatan tersebut masih dalam ambang batas aman.
Oleh karena itu, katanya, pihaknya menyarankan kepada Menteri PUPR untuk melakukan langkah-langkah demi terjaminnya keselamatan pengguna jalan tol maka perlu dilakukan upaya pembatasan bebannya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016
Tags: