Beijing (ANTARA News) - Pemerintah Tiongkok menargetkan 80 persen wilayahnya terhubung dengan kereta api cepat lima tahun mendatang.

"Tiongkok akan membangun sistem transportasi yang komprehensif, yang menghubungan semua wilayah, guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antardaerah," kata Menteri Transportasi Tiongkok Yang Chuantang di Beijing, Kamis.

Dalam jumpa wartawan mengenai pembangunan transportasi Tiongkok, ia mengatakan untuk menghubungkan 80 persen wilayahnya dengan kereta cepat, pemerintah menargetkan pembangunan jalur kereta api cepat hingga 30 ribu kilometer sepanjang 2016 hingga 2020.

Ia menuturkan pembangunan jalur kereta api cepat tersebut tentu akan menggunakan teknologi dan inovasi terbaru yang ramah lingkungan.

Negara itu juga berencana membangun jalur kereta api cepat di perbatasan negara, dan jalur laut untuk mendukung Jalur Sutra Maritim (JSM).

"Tiongkok telah mencanangkan Jalur Sutra Maritim dan Satu Sabuk, Satu Jalan (One Belt, One Road/OBOR), sehingga pembangunan transportasi pun akan diarahkan untuk mendukung kedua visi tersebut. Dengan kata lain, pembangunan transportasi yang komprehensif untuk menyebarluaskan keuntungan bersama," kata Yang Chuantang.

Sementara Wakil Menteri Transportasi yang juga Aministrator Kantor Adminitrasi Nasional Kereta Api Tiongkok Yang Yudong mengatakan perkeretaapian Tiongkok berkembang cukup pesat.

"Sangat mengesankan perkembangannya dalam beberapa dekade terakhir," katanya.

Hingga 2015 panjang jalur kereta api yang telah dibangun mencapai 121 ribu kilometer, terpanjang kedua dunia, dan 19 ribu kilometer di antaranya merupakan jalur kereta api cepat.

Pemerintah Tiongkok berkomitmen mempercepat pembangunan jalur kereta api di wilayah tengah dan barat guna mengurangi kesenjangan antardaerah. Selain itu, pemerintah telah membangun dan memperbaiki jalan-jalan antarprovinsi, kota dan desa.