Tersangka serangan truk Berlin naik bus dari Belanda ke Prancis
29 Desember 2016 10:01 WIB
Anis Amri, pelaku teror truk yang menewaskan 12 orang di pasar Natal kota Berlin, Jerman, pada 19 Desember 2016, yang foto dan data dirinya disebarkan polisi Uni Eropa (Europol) dan Kementerian Dalam Negeri Prancis. Anis Amri tewas ditembak polisi Italia di kota Milan pada 22 Desember 2016. (AFP)
Paris (ANTARA News) - Tersangka pelaku serangan truk Berlin Anis Amri pergi dari Belanda ke Prancis dengan menggunakan bus sebelum menuju Italia, tempat polisi menembaknya hingga tewas, kata sumber yang mengetahui penyelidikan itu pada Rabu (28/12).
Dua hari setelah serangan pada 19 Desember di sebuah pasar Natal di Berlin yang menewaskan 12 orang, warga Tunisia itu naik bus malam di kota Nijmegen Belanda, dekat perbatasan Jerman. Bus tersebut membawanya ke Lyon di Prancis tengah, kata salah seorang sumber, membenarkan laporan media Prancis.
Wim de Bruin, juru bicara badan penuntutan publik Belanda, mengatakan kepada AFP, "Kami yakin dia sebelumnya berada di Nijmegen, kemungkinan besar Rabu lalu".
"Ada beberapa gambar video dan kemungkinan besar itu dia," ujar De Bruin, menambahkan bahwa "besar kemungkinan di situlah dia menerima kartu SIM," yang ditemukan polisi Italia di tubuhnya.
Amri turun dari bus di stasiun kereta Lyon-Part-Dieu, kata seorang sumber lain.
Sejumlah kamera pengawas merekam Amri di stasiun tersebut Kamis lalu.
Dari sana, dia naik kereta ke kota Chambery di wilayah Alpen Prancis sebelum menuju Milan, di Italia utara.
Polisi Italia menembak mati Amri pada Jumat setelah ia melepaskan tembakan ke arah petugas yang menghentikannya untuk pemeriksaan identitas rutin.
Sebuah tiket kereta dari Lyon ke Milan ditemukan di tubuhnya, demikian dikutip dari AFP. (mu)
Dua hari setelah serangan pada 19 Desember di sebuah pasar Natal di Berlin yang menewaskan 12 orang, warga Tunisia itu naik bus malam di kota Nijmegen Belanda, dekat perbatasan Jerman. Bus tersebut membawanya ke Lyon di Prancis tengah, kata salah seorang sumber, membenarkan laporan media Prancis.
Wim de Bruin, juru bicara badan penuntutan publik Belanda, mengatakan kepada AFP, "Kami yakin dia sebelumnya berada di Nijmegen, kemungkinan besar Rabu lalu".
"Ada beberapa gambar video dan kemungkinan besar itu dia," ujar De Bruin, menambahkan bahwa "besar kemungkinan di situlah dia menerima kartu SIM," yang ditemukan polisi Italia di tubuhnya.
Amri turun dari bus di stasiun kereta Lyon-Part-Dieu, kata seorang sumber lain.
Sejumlah kamera pengawas merekam Amri di stasiun tersebut Kamis lalu.
Dari sana, dia naik kereta ke kota Chambery di wilayah Alpen Prancis sebelum menuju Milan, di Italia utara.
Polisi Italia menembak mati Amri pada Jumat setelah ia melepaskan tembakan ke arah petugas yang menghentikannya untuk pemeriksaan identitas rutin.
Sebuah tiket kereta dari Lyon ke Milan ditemukan di tubuhnya, demikian dikutip dari AFP. (mu)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: