Pengamat: turis Tiongkok bisa salip Australia
28 Desember 2016 10:18 WIB
Pariwisata Bali Jelang Tahun Baru. Sejumlah wisatawan berjalan di dermaga setibanya mereka dari berwisata dengan kapal laut di dermaga Serangan, Denpasar, Rabu (21/12/2016). Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Provinsi Bali memprediksi tingkat hunian hotel di Pulau Dewata selama libur Natal dan Tahun Baru 2017 dapat mencapai 85 persen akibat meningkatnya kunjungan wisatawan. (ANTARA /Nyoman Budhiana)
Denpasar (ANTARA News) - Wisatawan Tiongkok yang berbondong-bondong menikmati liburan ke Bali, bisa menyalip pelancong asal Australia yang selama ini menempati urutan teratas dari sepuluh negara terbanyak memasok turis ke Pulau Dewata.
"Kehadiran turis Tiongkok ke Bali bisa lebih banyak dari masyarakat Australia, apalagi transportasi udara dari negeri tirai bambu ke Bandara Ngurah Rai semakin lancar," kata pengamat Pariwisata Bali, Tjokorda Gde Agung di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, sepak terjang perusahaan penerbangan nasional negeri ini, yakni Garuda Indonesia dengan memusatkan perhatiannya terhadap lintasan penerbangan Tiongkok-Denpasar, Bali pergi-pulang (PP) sudah dapat dipastikan memberikan hasil gemilang.
Adanya angkutan udara relatif lancar menyebabkan angka peningkatan jumlah kunjungan turis asing asal Tiongkok ke Bali cukup tinggi yakni mencapai 36,26 persen periode Januari-Oktober 2016, merupakan yang tertinggi diantara negara pemasok turis ke Bali.
Langkah itu sebagai tindak lanjut dari usaha pemerintah memberlakukan bebas visa terhadap turis negara sahabat termasuk asal Tiongkok ke Indonesia, sehingga masyarakat asal salah satu negara Asia itu diharapkan akan terus membanjiri Pulau Dewata.
Tjokorda Gde Agung menambahkan, program bebas visa tanpa diimbangi dengan penerbangan ke negara yang bersangkutan mustahil bisa meningkatkan jumlah kunjungan turis asing dari negeri itu, sebab jembatan udara ini paling berperan dalam memperbanyak kedatangan pelancong.
Adanya penerbangan langsung dari Tiongkok ke Bali pergi pulang dapat dipastikan akan menambah lebih banyak jumlah kunjungan turis dari negeri Panda itu ke Pulau Dewata, karena adanya fasilitas bebas visa dan angkutan udara yang lancar.
Turis asal Tiongkok yang berlibur ke Bali saat ini saja prosentase peningkatannya cukup tinggi daripada pelancong mancanegara lainnya ke Bali, tambah Tjok Gde Agung sambil menunjukkan data resmi kedatangan turis asing ke daerah ini.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali menyebutkan bahwa prosentase peningkatan turis Tiongkok ke Bali cukup tinggi yakni mencapai 36,26 persen yakni dari 602.049 orang menjadi 820.345 orang atau 20,15 persen dari seluruh turis ke Bali 4,07 juta orang.
Kehadiran wisatawan asing asal Tiongkok yang memiliki andil sebesar itu, menempati peringkat kedua setelah Australia sebanyak 954.957 orang atau memiliki andil 23,45 persen dan jumlah kunjungan tersebut dalam waktu singkat.
Jadi dengan adanya usaha memperbanyak penerbangan dari Bali - Tiongkok pergi pulang dapat dipastikan menambah banyak turis negeri itu ke daerah ini, sebab Tiongkok merupakan pangsa pasar terbesar setelah Australia, demikian Tjok Gde Agung.
Sementara Wakil Konsul Jendral Tiongkok di Bali Chen Wei mengatakan, pihaknya segera membangun pusat layanan wisatawan, sehubungan semakin meningkatnya minat masyarakat negeri tirai bambu berwisata ke Pulau Dewata.
Upaya tersebut kini sedang dikoordinasikan bersama pihak terkait, dengan harapan pertengahan tahun 2017 dapat terealisasi sekaligus meningkatkan pelayanan kepada wisatawan Tiongkok.
Pihaknya juga memaksimalkan layanan informasi saat kedatangan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, dengan harapan tidak menghadapi hambatan dan kendala selama berwisata di Pulau Dewata.
"Kehadiran turis Tiongkok ke Bali bisa lebih banyak dari masyarakat Australia, apalagi transportasi udara dari negeri tirai bambu ke Bandara Ngurah Rai semakin lancar," kata pengamat Pariwisata Bali, Tjokorda Gde Agung di Denpasar, Rabu.
Ia mengatakan, sepak terjang perusahaan penerbangan nasional negeri ini, yakni Garuda Indonesia dengan memusatkan perhatiannya terhadap lintasan penerbangan Tiongkok-Denpasar, Bali pergi-pulang (PP) sudah dapat dipastikan memberikan hasil gemilang.
Adanya angkutan udara relatif lancar menyebabkan angka peningkatan jumlah kunjungan turis asing asal Tiongkok ke Bali cukup tinggi yakni mencapai 36,26 persen periode Januari-Oktober 2016, merupakan yang tertinggi diantara negara pemasok turis ke Bali.
Langkah itu sebagai tindak lanjut dari usaha pemerintah memberlakukan bebas visa terhadap turis negara sahabat termasuk asal Tiongkok ke Indonesia, sehingga masyarakat asal salah satu negara Asia itu diharapkan akan terus membanjiri Pulau Dewata.
Tjokorda Gde Agung menambahkan, program bebas visa tanpa diimbangi dengan penerbangan ke negara yang bersangkutan mustahil bisa meningkatkan jumlah kunjungan turis asing dari negeri itu, sebab jembatan udara ini paling berperan dalam memperbanyak kedatangan pelancong.
Adanya penerbangan langsung dari Tiongkok ke Bali pergi pulang dapat dipastikan akan menambah lebih banyak jumlah kunjungan turis dari negeri Panda itu ke Pulau Dewata, karena adanya fasilitas bebas visa dan angkutan udara yang lancar.
Turis asal Tiongkok yang berlibur ke Bali saat ini saja prosentase peningkatannya cukup tinggi daripada pelancong mancanegara lainnya ke Bali, tambah Tjok Gde Agung sambil menunjukkan data resmi kedatangan turis asing ke daerah ini.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali menyebutkan bahwa prosentase peningkatan turis Tiongkok ke Bali cukup tinggi yakni mencapai 36,26 persen yakni dari 602.049 orang menjadi 820.345 orang atau 20,15 persen dari seluruh turis ke Bali 4,07 juta orang.
Kehadiran wisatawan asing asal Tiongkok yang memiliki andil sebesar itu, menempati peringkat kedua setelah Australia sebanyak 954.957 orang atau memiliki andil 23,45 persen dan jumlah kunjungan tersebut dalam waktu singkat.
Jadi dengan adanya usaha memperbanyak penerbangan dari Bali - Tiongkok pergi pulang dapat dipastikan menambah banyak turis negeri itu ke daerah ini, sebab Tiongkok merupakan pangsa pasar terbesar setelah Australia, demikian Tjok Gde Agung.
Sementara Wakil Konsul Jendral Tiongkok di Bali Chen Wei mengatakan, pihaknya segera membangun pusat layanan wisatawan, sehubungan semakin meningkatnya minat masyarakat negeri tirai bambu berwisata ke Pulau Dewata.
Upaya tersebut kini sedang dikoordinasikan bersama pihak terkait, dengan harapan pertengahan tahun 2017 dapat terealisasi sekaligus meningkatkan pelayanan kepada wisatawan Tiongkok.
Pihaknya juga memaksimalkan layanan informasi saat kedatangan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, dengan harapan tidak menghadapi hambatan dan kendala selama berwisata di Pulau Dewata.
Pewarta: IK Sutika
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: